ANALISIS

Liverpool Gila dan Durhaka Bila Tendang Klopp

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 09 Feb 2021 19:06 WIB
Di tengah tren negatif yang sedang dijalani oleh Liverpool, kepercayaan manajemen terhadap Jurgen Klopp di kursi pelatih ikut diuji.
Jurgen Klopp dalam sorotan karena Liverpool kini kepayahan di Liga Inggris. (Pool via REUTERS/LAURENCE GRIFFITHS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepercayaan Liverpool pada Jurgen Klopp tengah diuji dalam beberapa waktu terakhir. Namun jelas sebuah hal gila dan seolah tindakan durhaka bila The Reds melakukan itu pada Klopp.

Klopp bukan dewa penyelamat Liverpool. Ia tidak dalam sekejap mengubah Liverpool kembali mendapat jubah kebesarannya.

Klopp adalah pekerja keras. Ia butuh waktu ratusan hari untuk membentuk Liverpool kembali ke masa jaya. Perlahan-lahan ia tambal lubang-lubang yang menganga di Liverpool. Satu per satu hingga Liverpool tak lagi tampak seperti tim besar yang compang-camping dan menyedihkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klopp dan tim pelatihnya juga telah menunjukkan kelihaian sebagai arsitek yang lihai dalam urusan membidik pemain. Nama-nama macam Mohamed Salah, Roberto Firmino, Sadio Mane hanyalah bintang kelas dua. Pun begitu dengan Jordan Henderson dan James Milner. Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson juga bukan siapa-siapa sebelum Klopp datang.

Liverpool's manager Jurgen Klopp passes the ball to Liverpool's Trent Alexander-Arnold during the English Premier League soccer match between Arsenal and Liverpool at the Emirates Stadium in London, England, Wednesday, July 15, 2020. (Shaun Botterill/Pool via AP)Banyak bintang yang melejit di bawah naungan Jurgen Klopp. (AP/Shaun Botterill)

Namun semuanya berubah jadi bintang kelas atas setelah bermain di bawah arahan Klopp. Pembelian fantastis Klopp selama jadi pelatih Liverpool tentu ada di Virgil van Dijk dan Alisson Becker untuk menambal lini belakang, celah terakhir yang masih terlihat di era Klopp setelah sebelumnya ia membuat Liverpool jadi tim haus gol di depan.

Setelah proses pembangunan tim secara bertahap, Liverpool dan pendukungnya mulai bisa tersenyum. Trofi Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, dan trofi Liga Inggris dimenangkan oleh Liverpool dalam dua musim terakhir.

Mimpi yang Berlebihan, Harapan yang Ketinggian

Melihat Liverpool di Liga Inggris musim lalu, semua sepakat bahwa 'The Reds' benar-benar tak terhentikan. Mereka mampu unggul jauh atas pesaing-pesaingnya di klasemen Liga Inggris.

Ketika kompetisi Liga Inggris baru berjalan beberapa pekan dari pertengahan kompetisi, Liverpool sudah jadi favorit juara musim lalu. Tim-tim lain hanya meributkan sisa tiga slot ke Liga Champions dan tak berani lagi mengklaim masih jadi penantang Liverpool untuk duel perebutan gelar Liga Inggris.

Kemenangan mutlak dan dominan di Liga Inggris musim lalu yang benar-benar membuat Liverpool dan pendukungnya jauh melayang ke awang-awang. Mereka bukan hanya menghapus dahaga puasa gelar Liga Inggris selama 30 tahun, melainkan juga terbuai oleh mimpi-mimpi kembali mendominasi Liga Inggris meski baru sebuah gelar yang mereka genggam dalam tiga dekade ini.

Liverpool's Jordan Henderson lifts the English Premier League trophy following the English Premier League soccer match between Liverpool and Chelsea at Anfield Stadium in Liverpool, England, Wednesday, July 22, 2020. Liverpool are champions of the EPL for the season 2019-2020. The trophy is presented at the teams last home game of the season. Liverpool won the match against Chelsea 5-3. (Laurence Griffiths, Pool via AP)Setelah juara Liga Inggris musim lalu, Liverpool diyakini banyak pendukungnya bisa mendominasi kompetisi tersebut. (Laurence Griffiths, Pool via AP)

Mimpi dan harapan itu tak sepenuhnya bisa disalahkan karena Liverpool benar-benar dominan musim lalu dan tak kehilangan pemain bintang di bursa transfer. Dari segi materi tim, Liverpool terbilang sangat dalam.

Pemain-pemain cadangan macam Takumi Minamino, Divock Origi, Xherdan Shaqiri, Naby Keita, James Milner, Curtis Jones, hingga Joel Matip di bangku cadangan dianggap sudah cukup melapis skuat utama Liverpool.

Kehadiran Thiago dari bayern Munchen plus Diogo Jota dari Wolverhampton dianggap sudah cukup jadi bekal membuat Liverpool kembali dominan musim ini.

[Gambas:Video CNN]



Klopp Dijegal Badai Cedera

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER