Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin mengaku tak keberatan dengan julukan The Babies yang diberikan kepada pasangan peringkat 42 dunia tersebut.
Leo mengaku tidak tahu soal julukan tersebut. Sebab itu merupakan pemberian dari penggemar badminton di Tanah Air.
Lihat juga:4 Tanda Messi Tanpa Gelar Lagi di Barcelona |
"Selama membawa keberuntungan oke-oke saja [dijuluki The Babies]. Kami sudah tua juga, tapi tidak apalah. Kalau nama itu membawa keberuntungan, kami terima saja," ucap Leo saat Ngobrol Bareng media bersama PBSI secara virtual, Rabu (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memutuskan fokus di ganda putra, Leo merupakan pemain ganda campuran bersama Indah Cahya Sari Jamil saat masih berstatus pemain junior. Leo juga sering main rangkap di ganda putra saat masih di level junior.
Leo/Indah pernah menjadi juara dunia saat tampil di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis di Kanada 2018. Di 2019, giliran Leo/Daniel meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Kazan, Rusia usai mengalahkan unggulan pertama asal China, Di Zi Jian/Wang Chang.
"Sebetulnya siap saja [main rangkap di level senior], tapi tenaganya tidak tahu, sudah lama tidak main [rangkap]," katanya.
"Main di senior permainannya beda. Di junior masih bisa diakali, masih bisa lawannya beda dua tahun. Sekarang lawannya di atas semua. Kemungkinan besarnya tidak bisa main dua nomor sekaligus," jelas Leo.
Dia menyebut tidak sengaja memilih fokus di ganda putra. Namun, saat terpilih masuk pelatnas PBSI, Leo lolos melalui nomor ganda putra bersama Daniel. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk fokus ke ganda putra.
"Di ganda putra auranya lebih dapat. Kalau dari feel buat pertandingan, lebih enak buat ditonton, lebih cepat, lebih kuat. Kalau di campuran, agak kurang dapat saja. Senang saja main di ganda putra. Cowok sama cowok lebih tahu sifatnya. Cewek moodnya suka berubah," ungkap Leo.
Sebagai ganda pelapis, Leo/Daniel masih diharapkan untuk terus meningkatkan performa dan kualitasnya baik saat latihan maupun bertanding. Meski begitu, raihan sebagai semifinalis di Yonex Thailand Open 2021 menjadi pintu pasangan ini untuk terus berprestasi ke depan.
"Alhamdulillah bisa disebut penerus, semoga bisa jadi kenyataan. Semua yang diomongkan netizen, media, pokoknya doakan terus aja," ucap Leo
Di sisi lain, Leo mengatakan Mohammad Ahsan dan Sigit Budiarto sebagai pemain ganda putra idolanya. Sedangkan Daniel memilih Hendra Setiawan dan Chandra Wijaya sebagai pemain idola.
"Bang Ahsan dan Sigit. Kalau Mas Sigit kalem gitu tapi menghanyutkan. Kalau Bang Ahsan, jiwa spirit fight-nya tuh gila banget, bisa sampai umur segini. Koh Es [Hendra Setiawan] juga luar biasa," ucap Leo.
"Kalau saya Koh Hendra dan Chandra Wijaya. Koh ES humble, tenang. Koh Chandra mainnya lebih garang, gelarnya hampir komplet juga," tambah Daniel.
(osc/ttf)