Merujuk pada data di Chess.com, komentar Ali Akbar tidak sepenuhnya memberikan gambaran kiprah Dewa Kipas di Chess.com. Ali Akbar menyebut Dewa Kipas lebih sering menang karena lawannya level rendah.
Namun merujuk data, justru di 100 laga awal, Dewa Kipas sempat menelan 36 kekalahan.
Soal lawan dengan rating rendah, komentar Ali Akbar dan Dewa Kipas juga tak total menjawab persoalan. Di Chess.com, pemain dipertemukan dengan rating yang setara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Dewa Kipas masih punya rating di angka 1.000-an, tentu ia akan berhadapan dengan lawan yang setara. Pun begitu halnya ketika elo rating Dewa Kipas sudah menyentuh angka 2.000-an.
![]() |
Ia akan menghadapi lawan dengan rating sejajar. Hal tersebut bisa terlihat jelas dalam rekam jejak riwayat perjalanan Dewa Kipas di Chess.com.
Torehan 26 kemenangan beruntun yang didapat Dewa Kipas (torehan kemenangan beruntun terbanyak Dewa Kipas di Chess.com) itu justru terjadi saat ratingnya dari 1.966 hingga 2.146.
Itu berarti lawan-lawan yang ditaklukkan Dewa Kipas adalah lawan-lawan yang bisa dibilang tangguh merujuk kemampuan di atas kertas berdasarkan elo rating. Hal inilah yang diunggah oleh Gothamchess sebagai indikasi Dewa Kipas melakukan kecurangan.
Tambahan lain, Gothamchess alias Levy Rozman dan Irene Kharisma Sukandar sama-sama bergelar International Master (IM). Irene meraih IM di 2014 sedangkan Gothamchess mendapatnya di 2018.
Itu berarti komentar Dewa Kipas soal 'Kalau dari titik ilmiah itu saya enggak bisa diadu dengan Irene' tidak sepenuhnya tepat karena di atas kertas Gothamchess dan Irene sejajar.
Satu catatan lain yang banyak mendapat sorotan, Dewa Kipas bisa melesat ke elo rating 2.311 hanya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Total Dewa Kipas memainkan 369 laga dalam kurun waktu 19 hari alias 19,4 pertandingan per hari, terhitung dari 12 Februari ke 2 Maret.
(ptr/har)