PODIUM HIJAB

Perjuangan Atlet Berhijab Mencapai Kesetaraan

CNN Indonesia
Rabu, 14 Apr 2021 16:00 WIB
Atlet wanita muslim berhijab memiliki perjuangan luar biasa dalam berburu prestasi di pentas olahraga internasional.
Ibtihaj Muhammad memilih anggar karena seragamnya menutupi aurat. (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Peraturan dalam setiap federasi olahraga tidak secara khusus melarang hijab. Akan tetapi dengan bahasa umum melarang penggunaan penutup kepala selama berkompetisi. Karena pasal itu, bukan saja atlet muslim yang terpengaruh, tetapi juga atlet Sikh dan Yahudi.

Mantan pemain timnas sepak bola wanita Afganistan, Hajar Abulfazl, meluruskan anggapan hijab bisa menyebabkan cedera atau menghambat penampilan di lapangan.

"Hijab tidak menimbulkan masalah atau kesulitan dalam berkompetisi. Ada desain khusus, termasuk yang disetujui FIFA, yang kami pakai di sepak bola dan tersedia di olahraga lain. Saya tidak pernah mengalami [cedera] atau mengetahui siapa pun yang mengalami cedera akibat hijab," kata Hajar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pandangan Hajar, sejak beberapa tahun lalu banyak perusahaan memproduksi hijab olahraga, hanya saja terkendala pemasaran.

"Banyak perusahaan yang datang dengan hijab olahraga, hanya saja mereka tidak punya jangkauan yang sama dengan yang dimiliki Nike. Jika Anda bertanya kepada orang-orang dalam komunitas muslim, kami semua tahu bahwa ada akses untuk hijab olahraga dari perusahaan butik yang lebih kecil," tutur Hajar.

Batu sandungan bagi atlet berhijab tidak saja datang dari peraturan dalam federasi olahraga, tetapi juga budaya di negara tersebut.

Salah satu contohnya yang dialami Hajar Abulfazl sendiri sebagai generasi pertama pesepakbola Afganistan sejak kejatuhan Taliban pada 2001. Hajar tercatat pernah menjadi pemain timnas wanita Afganistan lebih dari satu dekade.

Akan tetapi, sebelum meraih pencapaiannya tersebut, Hajar lebih dahulu dihadapkan pada kehidupan konservatif di Afganistan, bahwa budaya di negara itu mendorong perempuan cukup menjadi ibu rumah tangga dibanding atlet.

Sebagian keluarga Hajar setuju dengan cita-citanya menjadi bintang si kulit bundar, mungkin hanya pamannya yang tidak sepakat dengan keinginannya itu. Karena faktor tersebut, Hajar biasa menyelinap keluar rumah untuk bermain sepak bola.

Banner Video Highlights MotoGP 2021

Aktivis dan jurnalis olahraga Shireen Ahmed menilai, penampilan atlet berhijab di kejuaraan internasional kini terlihat normal akibat dampak yang ditimbulkan Ibtihaj Muhammad serta atlet wanita Muslim lain.

"Pandangan seorang wanita Muslim berkerudung di tempat-tempat yang belum terlihat tidak selalu dipahami atau diterima," ucap Ahmed.

"Tapi dia sangat tulus dalam menjelaskan tentang perjalanannya: Dia tidak harus melanggar larangan dalam olahraganya," kata Ahmed menambahkan.

Ibtihaj pun berharap, ke depan makin banyak wanita Muslim yang memiliki prestasi besar di dunia olahraga.

"Saya berharap, ada wanita Muslim lain yang lebih dahulu melakukan semua hal yang saya capai, saya tetap merasa sangat bersyukur dengan itu," ujar Ibrihaj.

"Saya berharap ada banyak sekali wanita Muslim yang muncul setelah saya, dan semoga perjalanan mereka akan lebih mudah, karena saya telah meletakkan dasar ini untuk menunjukkan bahwa hal itu mungkin," tutur Ibtihaj melanjutkan.

(sry/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER