PODIUM HIJAB

Ibtihaj Muhammad, Pengubah Citra Atlet Wanita Muslim

CNN Indonesia
Jumat, 23 Apr 2021 16:01 WIB
Ibtihaj Muhammad tenar di Olimpiade 2016 dan dianggap sebagai pengubah citra atlet wanita muslim di pentas internasional.
Ibtihaj Muhammad terus bersuara soal hak wanita berhijab. (AFP/Jerritt Clark)

Sejalan dengan keberhasilan di anggar, Ibtihaj Muhammad ingin wanita Muslim lebih diterima di semua kalangan dan tingkatan, termasuk dunia olahraga.

"Saya berharap mengubah citra yang mungkin dimiliki orang-orang tentang wanita Muslim. Kami datang dalam berbagai bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda, dan kami berasal dari latar belakang berbeda, serta kami adalah anggota masyarakat yang produktif," ujar Ibtihaj.

Meski telah sukses, Ibtihaj Muhammad tidak berhenti mengampanyekan kesetaraan bagi atlet-atlet Muslim. Yang terbaru, Ibtihaj ikut mengutuk larangan jilbab bagi anak-anak di bawah umur di Prancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru-baru ini, Prancis berencana melarang gadis di bawah 18 tahun mengenakan hijab di depan umum. Selain itu, ibu-ibu yang berhijab juga tidak boleh menemani anak mereka di sekolah. Kontroversi itu membuat Ibtihaj buka suara.

"Apa-apaan ini Prancis? Inilah yang terjadi ketika Anda menormalkan ujaran kebencian anti-Islam dan anti-Muslim, bias, diskriminasi, dan kejahatan rasial, Islamofobia tertulis dalam undang-undang. Semoga Allah melindungi saudara perempuan kita. Allahumma amiin," tulis Ibtihaj dalam unggahan di Instagram.

[Gambas:Instagram]

Pemerintah Prancis tidak saja melarang gadis berhijab tampil di muka umum, tetapi juga di kompetisi olahraga. Ibtihaj pun berupaya agar peraturan itu tidak disahkan menjadi Undang-undang di negara tersebut.

"Kebebasan beragama adalah hak asasi manusia. Sungguh menyakitkan melihat seberapa jauh Prancis telah menyimpang dan seberapa normal xenofobia yang mematikan," ucap Ibtihaj.

Ibtihaj ingin wanita benar-benar setara dengan pria, tidak peduli apa agamanya. Kesetaraan di berbagai aspek menurut Ibtihaj sangat penting.

Banner Video Highlights MotoGP 2021

"Setiap wanita harus memiliki pilihan untuk mengenakan apa yang dia inginkan dan kesempatan untuk berolahraga, terlepas dari keyakinannya. Kita harus berdiri bersama dan dengan keras mencela diskriminasi dalam segala bentuknya," ucap Ibtihaj.

Dalam momen itu, Ibtihaj teringat dengan salah satu momen selama kariernya di dunia anggar. Ibtihaj menyebut, Kejuaraan Dunia Anggar pertamanya adalah di Prancis. Dalam turnamen itu, Ibtihaj mendapat dukungan dari kaum Muslim di Prancis.

"Kejuaraan dunia pertama saya sebenarnya di Paris, Prancis. Itu diadakan di Grand Palais dan salah satu kenangan saya yang paling jelas tentang kompetisi," tutur Ibtihaj.

"[Dukungan] itu adalah dukungan yang saya terima dari semua Muslim Prancis di tribune, hijab saya berfungsi sebagai penanda iman yang bagi kami," kata Ibtihaj menambahkan.

(sry/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER