Grand Master (GM) Paul Keres jadi salah satu atlet catur hebat yang tidak pernah merasakan nikmatnya gelar juara dunia.
Keres adalah seorang atlet catur dan juga penulis asal Estonia-Uni Soviet. Keres yang lahir 7 Januari 1916 merupakan pecatur top dunia.
Kariernya sebagai pecatur papan atas juga tergolong awet. Keres bisa tetap berada di jajaran pecatur elite dari pertengahan 1930-an hingga 1960-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keres bahkan dianugerahi gelar Grand Master Internasional oleh Federasi Catur Dunia (FIDE) tahun 1950. Namun, perjalanan kariernya tidak pernah mencapai puncak alias meraih gelar juara dunia catur.
Keres pernah memenangi kejuaraan bergengsi turnamen AVRO pada 1938. Turnamen AVRO ini jadi salah turnamen besar terakhir yang digelar sebelum Perang Dunia II.
Sebelum Perang Dunia II terjadi, Keres sebenarnya direncanakan bertemu dengan Alexander Alekhine untuk memperebutkan gelar juara dunia. Akan tetapi, pertandingan itu tidak pernah terjadi karena Alekhine kemudian diketahui meninggal dunia.
Dilansir dari Chess.com, kehebatan Keres dalam memindahkan bidak-bidak catur dibuktikan dengan kemampuannya mengalahkan pecatur juara dunia. Keres bukan hanya mengalahkan satu tetapi sampai sembilan pecatur dengan label juara dunia.
Lihat juga:FOTO: PSG Sukses Balas Dendam pada Bayern |
Pria yang meninggal dunia di Helsinki 5 Juni 1975 itu di antaranya pernah mengalahkan Jose Capablanca, GM Mikhail Botvinnik, GM Vassily Smyslov, GM Max Euwe, hingga GM Bobby Fischer.
Keres juga memiliki beberapa julukan yang turut menggambarkan ketidakberuntungannya karena tak pernah bisa jadi juara dunia di masa itu. Keres yang meninggal dunia pada usia 59 dijuluki Paul the Second, The Eternal Second, dan The Crown Prince of Chess.
(jal/ptr)