Mesut Ozil menganggap European Super League justru menghilangkan esensi big match dan membuatnya tak lagi jadi istimewa.
Ozil menganggap gerakan klub-klub elite Eropa itu sebagai bentuk yang berlawanan dengan mimpi-mimpi anak-anak saat merintis karier sebagai pesepakbola.
"Anak-anak tumbuh dengan bermimpi bisa memenangkan Piala Dunia dan Liga Champions, bukan kompetisi macam Liga Super," kata Ozil dalam akun twitter miliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ozil juga meyakini big match yang jadi jualan European Super League tidak akan jadi hal yang menarik seiring kebosanan yang akan muncul.
"Kenikmatan laga besar adalah mereka hanya terjadi 1-2 kali dalam setahun, bukan setiap pekan."
![]() |
"Sulit memahami [European Super League] bagi para penggemar sepak bola di luar sana," tutur Ozil.
Dua mantan klub Ozil, Real Madrid dan Arsenal masuk dalam kelompok 12 tim yang menginisiasi lahirnya European Super League.
Nantinya European Super League direncanakan diikuti 15 klub pendiri dan lima klub lain yang keikutsertaannya dilihat dari penampilan di liga domestik.
UEFA sendiri sudah memberikan ancaman sanksi tegas berupa larangan tampil di kompetisi domestik hingga larangan tampil di Piala Dunia dan Piala Eropa bagi pemain yang terlibat.