Setelah bisa tampil di level profesional dan melihat banyak atlet putri muslim berkarier dengan mengenakan hijab, Shinta Ainni pun berterima kasih kepada banyak pihak yang pernah mendukung keputusannya pada 2016.
Shinta juga coba membagi kenangan awal-awal mengenakan hijab di liga profesional bersama Helda Gustiara Amanda lewat unggahan di Instagram.
"Terimakasih untuk pihak-pihak yang sudah membantu kita untuk mewujudkan niat kita bermain voli tanpa harus meninggalkan kewajiban sebagai muslimah," ucap Shinta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih untuk Gresik Petrokimia sudah membantu kita mengurus izinnya, semoga kebaikan selalu menyertai aamiin. Melihat perkembangan bola voli sekarang, aku seneng banget. Alhamdulillah," kata Shinta melanjutkan.
Sayangnya, saat Proliga 2021 bergulir lagi selepas Lebaran Idul Fitri pada Juni mendatang, Shinta tak bisa ambil bagian. Ini karena Shinta sedang mengandung anak kedua.
Perihal ini sudah ia kabarkan ke klub. Pihak klub pun meminta Shinta untuk fokus pada kelahiran yang diprediksi pada Oktober 2021. Setelah lahiran, tepatnya dalam Proliga 2022, Shinta ingin kembali bermain voli.
"Kalau ada kesempatan saya juga udah kangen balik ke lapangan, kangen vibes-nya pertandingan. Tapi saya juga sadar diri kalau saya sudah punya tanggung jawab yaitu suami dan anak-anak saya. Selama suami dukung dan ridho, saya mau main voli," katanya.
Keinginan Shinta kembali ke lapangan ditunjukkannya dalam unggahan di media sosial Instagram miliknya.
Sebagai pevoli, sejatinya Shinta sudah tak punya ambisi lagi. Namun, ia masih yakin bisa bersaing dan memberikan gelar kepada tim yang akan dibelanya. Jika hal itu terwujud, Shinta punya satu harapan atau asa.
"Mudah-mudahan saya bisa jadi best setter lagi setelah saya comeback nanti. Aamiin," katanya dengan semringah.
Untuk sementara ini, Shinta hanya berlatih ringan untuk menjaga kebugaran. Ini sebagai siasat agar bisa cepat pulih selepas melahirkan, sekaligus untuk memperlancar proses persalinan sebagaimana disarankan dokter.
Satu yang pasti, langkah Shinta bersama rekannya sesama pelopor pengguna hijab dalam dunia voli putri Indonesia, Helda Gustiara Amanda, akan dikenang sebagai pendobrak tabu.
Ini bukan soal siapa yang pertama, tetapi soal panggilan hati yang memberi kebaikan bagi banyak orang. Shinta juga merasa bersyukur bisa menjalankan dua hal penting dalam hidupnya, karier dan perintah agama, dengan baik secara bersamaan.
Ke depannya, Shinta berharap makin banyak atlet voli putri yang mengenakan hijab dan membawa Indonesia berprestasi. Karena dia sudah memberikan contoh, berhijab dan tampil apik di voli bisa sejalan.
Tak semua orang punya nyali mendobrak tabu. Shinta pun mengutip perkataan Imam Ali bin Abi Thalib, 'keberanian memang harus dipelihara.'
"Alhamdulillah saya hidup ada sedikit manfaatnya untuk orang lain," kata Shinta.
(abd/sry)