Meredam rivalitas suporter Persija dan Persib memang tak semudah membalikkan tangan. Konflik yang terjadi di antara kedua fan sudah berlangsung selama belasan tahun.
PT LIB bahkan sudah lama menggelar pertandingan Persija vs Persib tanpa suporter tim tamu. Kebijakan ini diambil demi menghindari bentrok suporter yang kerap terjadi hingga merenggut nyawa.
Larangan hadir untuk suporter tim tamu juga belum benar-benar menjadi solusi. Faktanya, ada saja suporter tim tamu yang nekat hadir dan berujung petaka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haringga Sirla, suporter Persija yang nekat hadir di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada 2018 jadi korban terakhir. Nyawa The Jakmania melayang setelah menjadi bulan-bulanan pengeroyokan oknum Bobotoh di area parkir stadion.
Kepergian Haringga menyisakan duka mendalam bagi sejarah sepak bola Tanah Air. Seorang suporter harus kehilangan nyawa karena konflik yang tak berujung.
Sejak kejadian itu, para pemimpin Jakmania dan Bobotoh mulai gencar menggelar kampanye perdamaian. Banyak yang mendukung gerakan ini. Namun, masih ada pula yang menentang.
Duel Persija vs Persib di final Piala Menpora 2021 memang dipastikan tanpa penonton di tribune stadion. Namun, potensi terjadinya bentrok harus tetap diwaspadai.
Beberapa kasus pertikaian kedua suporter ini justru terjadi jauh dari luar arena pertandingan. Para kelompok suporter kedapatan bentrok usai melakukan nonton bareng di wilayah pinggiran Jakarta seperti Bekasi, Karawang, Bogor, dan sekitarnya.
Oleh karena itu, kampanye larangan nobar juga harus digalakkan. Imbauan nonton di rumah pun masih wajib digaungkan menjelang final ideal antara Persib vs Persija.
Tak hanya berpotensi terjadinya bentrok langsung, nobar juga berkaitan dengan pelanggaran protokol kesehatan yang diwajibkan pemerintah.
![]() |
Boleh jadi, sanksi dari pemerintah justru keluar karena kasus nobar yang memicu kerumunan massa. Di sinilah perlunya sinergi antara penyelenggara kompetisi dengan pimpinan kelompok suporter.
Kedewasaan suporter juga akan diuji di laga final Piala Menpora edisi kali ini. Pasalnya, pelanggaran protokol kesehatan bisa mencederai kepentingan yang lebih luas.
Ulah segelintir oknum suporter bisa menggagalkan penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021. Sepak bola Indonesia akan kembali mati suri dan para pemain akan kembali menjadi 'pengangguran'.
Dukungan terbaik adalah memberikan dukungan dari rumah. Jika ingin mendapat pengakuan, suporter bisa mengunggah foto nonton di rumah via medsos. Syukur-syukur terpilih sebagai penonton terbaik dan dapat hadiah dari penyelenggara.
Sebab, turnamen pramusim Piala Menpora 2021 ini jadi tolok ukur buat pihak kepolisian. Pelanggaran sekecil apapun dari protokol pencegahan Covid-19 akan berpengaruh pada terbit atau tidaknya izin keramaian dari pihak kepolisian.
Seperti pepatah lawas mengatakan, "nila setitik rusak susu sebelanga".
Artinya, jangan sampai ulah segelintir suporter membuat pemerintah enggan menerbitkan izin gelaran sepak bola yang sama-sama kita cintai.
(har)