Kondisi Tony Ferguson makin terasa miris karena saat ini ia seolah jadi batu loncatan bagi petarung lain. Gaethje dan Oliveira bisa mendapat duel perebutan gelar juara usai menaklukkan Ferguson. Oliveira bahkan sukses menjadi juara UFC setelah menang atas Michael Chandler di UFC 262.
Dariush pun kini bisa berharap mendapat duel papan atas dari UFC usai kemenangan meyakinkan atas Ferguson.
Sedangkan Ferguson harus menerima nasib bahwa ia jadi salah satu legenda UFC yang tak pernah memenangkan sabuk juara. Dalam periode emas karier Ferguson, ia tidak mendapat kesempatan bertemu juara UFC termasuk Khabib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah kekalahan ini, Ferguson tentu bakal makin jauh dari pusaran pertarungan papan atas bila ia memutuskan untuk tetap berkiprah di UFC dan belum menyerah untuk pensiun.
Keputusan pensiun sejatinya terbilang bakal jadi keputusan yang tepat untuk Ferguson. Pasalnya bila ia ngotot untuk tetap aktif bertarung, tidak banyak opsi yang tersaji di hadapannya.
![]() |
Dariush adalah petarung peringkat kesembilan UFC dan bila Ferguson memutuskan bertarung, bukan tak mungkin ia mendapat lawan dengan peringkat lebih rendah setelah ini.
Andai ia masih agresif memburu gelar UFC pun, jaraknya masih terlalu jauh dari perburuan gelar. Ferguson tidak seistimewa Conor McGregor dalam hal reputasi di UFC.
McGregor akan tetap berada di pusaran utama UFC meski ia terus menelan kekalahan di kelas ringan UFC. Berbeda halnya dengan Ferguson. Mungkin Ferguson butuh 4-5 duel lagi untuk bisa hadir di duel perebutan gelar dari titik ini.
Dengan menimbang usia Ferguson sudah menginjak 37 tahun, ia harus sadar bahwa nama maupun kemampuannya telah memudar dan harus berhenti sebelum reputasinya benar-benar terpuruk lebih rendah dibandingkan titik sekarang.
(har)