Alasan Timnas Taekwondo Gagal Tampil di Kualifikasi Olimpiade

CNN Indonesia
Senin, 24 Mei 2021 20:59 WIB
Manajer timnas taekwondo Indonesia, Pino Indra Perdana menyebut kegagalan tiga atlet tampil di Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 karena masalah teknis.
Mariska Harlinda gagal tampil di Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 di Yordania. (Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Manajer timnas taekwondo Indonesia, Pino Indra Perdana menyebut kegagalan tiga atlet tampil di Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 karena masalah teknis.

Ketiga atlet itu adalah: Mariska Halinda (kelas 49kg), Muhammad Basam Raihan (58kg) dan Adam Yazid Ferdiansyah (68kg).

Tiga atlet tersebut tidak bisa bertanding meskipun sudah tiba di Amman, Yordania, tempat digelarnya Kualifikasi Olimpiade Tokyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Pino, pihaknya sudah menyelsaikan pendaftaran secara manual dengan membalas email pendaftaran sesuai tahapan. Dijelaskan Pino, terdapat dua pendaftaran kejuaraan taekwondo yang menjadi Kualifikasi Olimpiade Tokyo: secara manual dan online.

Sementara itu, pendaftaran online dilakukan admin dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) langsung melalui GMS atau Global Management System. Namun untuk proses dan kelanjutannya, Pino mengaku tidak mengetahui.

"Yang saya lakukan sebagai manajer yaitu melakukan pendaftaran secara manual. Lebih ke administrasi soal akomodasi, urusan visa dan kebutuhan di sana. Hotel dan makan sudah di fasilitasi, kemudian nomor visa nomor pasport sudah saya lakukan. Termasuk pembayaran sudah saya lakukan sejak 27 April lalu," kata Pino kepada CNNIndonesia.com, Senin (24/5).

"Saya melakukan pendaftaran manual melalui email langsung ke OC atau panpelnya. Ada tahapannya semua kita ikuti. Soalnya kan agak ketat soal Covid-19, jadi ada beberapa formulir berkaitan sama medis," ucap Pino menambahkan.

Atlet Taekwondo Putri Indonesia Aghniny Haque (kiri) melepaskan tendangan ke arah Taekwondo Putri Korsel Sohui Kim (kanan) pada perempat final kelas -46 kg asian Games ke-17 di Ganghwa Dolmens Gymnasium, Incheon, Korsel, Rabu (1/10). Aghniny kalah dan gagal melangkah ke babak selanjutnya. ANTARA FOTO/SAPTONO/Spt/14Ilustrasi timnas taekwondo Indonesia. (Saptono)

Informasi tentang latar belakang penyakit terkait orang tua juga diminta penyelenggara. Pino menerangkan, seluruh urusan berkaitan dengan medis dan protokol kesehatan menyangkut Covid-19 dilakukan manajemen timnas.

Dalam pendaftaran itu, Pino menyebut ada yang berbeda antara OC dan GMS. Secara manual pendaftaran tiga atlet Indonesia sudah masuk, namun dari GMS datanya belum masuk.

Pino menyebut sudah membayar US$3.150 untuk akomodasi ketiga atlet selama di Yordania. Serta membayarkan uang pendaftaran sebesar US$100 per orang, atau total pendaftaran US$300 yang sudah masuk ke panitia penyelenggara pada 27 April atau sbelum penutupan pendaftaran pada 30 April 2021.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

"Bahkan pada 6 Mei saya tanya lagi ke panitia penyelenggara apakah ada kelengkapan administrasi yang masih kurang? Kata mereka sudah beres semua, karena mereka tidak tahu info dari GMS," tutur Pino.

Berbekal pendaftaran manual itu, akhirnya tiga atlet tersebut berangkat ke Amman dari Korea Selatan, tempat pemusatan latihan (TC) tim taekwondo Indonesia selama enam minggu terakhir pada Minggu (17/5).

[Gambas:Video CNN]

Laporan Timnas Taekwondo Bisa Jadi Temuan BPK

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER