Alasan Timnas Taekwondo Gagal Tampil di Kualifikasi Olimpiade

CNN Indonesia
Senin, 24 Mei 2021 20:59 WIB
Manajer timnas taekwondo Indonesia, Pino Indra Perdana menyebut kegagalan tiga atlet tampil di Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 karena masalah teknis.
Gatot S Dewa Broto tunggu laporan kegiatan PB TI di Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Usai batal tampil di Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 di Yordania, ketiga taekwondoin Indonesia kembali ke Tanah Air pada Sabtu (22/5) dengan tangan kosong.

"Kalau ditanya peluang sebenarnya yang dihadapi atlet elite dunia semua. Secara ranking atlet kita masih jauh lah. Tapi ini cara kami untuk berusaha meloloskan atlet ke Olimpiade. Kualifikasi jalan keluar terakhir, coba-coba cari keberuntungan," kata Pino Indra.

Dikonfirmasi terpisah, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan mendapatkan laporan keluhan dari PB TI pada 17 Mei malam, atau sebelum keberangkatan tiga atlet dari Korea Selatan ke Yordania.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenpora akhirnya mengirimkan surat permohonan bantuan kepada Duta Besar Korea Selatan di Jakarta.

"Kenapa Kedubes Korea Selatan, karena Presiden Taekwondo dunia itu dari Korea Selatan. Kemenpora juga kirim surat ke Wakil Dubes RI di Amman. Intinya membantu agar timnas taekwondo bisa main di pra kualifikasi Olimpiade zona Asia."

Banner Live Streaming MotoGP 2021

"Menurut laporan, mereka sudah daftar tapi terkendala online. Tidak tahu mungkin pas daftar koneksinya up and down, tapi mengakunya kewajibannya sudah terpenuhi. Bayar registrasi administrasi. Jadi harapannya agar Dubes Korea di Jakarta bisa mengimbau Presiden taekwondo dunia," jelas Gatot.

Karena keberangkatan atlet taekwondo menggunakan APBN dari Kemenpora, Gatot berharap PB TI bisa memberikan bukti tertulis atas administrasi biaya yang dikeluarkan. Sebab jika tidak, diklaim bisa menjadi temuan di BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).

"Kami mohon, terkait registrasi, komunikasi jangan mepet. Ini kan dibiayai APBN. Kami membayangkan ini akan jadi temuan BPK karena diangap Kemenpora tidak teliti melakukan pendampingan," tutur Gatot.

"Mereka sudah sampai sana dan tidak bisa main, tapi kan harus ada bukti tertulis dan mereka tidak mengirimkan itu ke kami buktinya sekarang," kata Gatot melanjutkan.



(ttf/nva)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER