Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan telah membuat kejutan besar ketika lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 sebagai unggulan kedua.
Selepas kegagalan di Rio de Janeiro 2016, Ahsan dan Hendra sempat berpisah dan baru kembali bersama dua tahun kemudian.
Untuk kali ini, Ahsan dan Hendra kemungkinan besar tak akan berpisah. Dengan usia sekarang, mereka bakal terus bermain bersama-sama sampai akhirnya memutuskan pensiun dan gantung raket.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila menilik kemampuan di Olimpiade kemarin, Ahsan dan Hendra masih punya kemampuan bermain di level papan atas. Jika seri turnamen BWF digelar rutin kembali seperti sebelum pandemi, Ahsan/Hendra bakal selalu jadi ganda yang diwaspadai lantaran kemampuan mereka belum benar-benar habis.
Karena alasan itu pula, Ahsan/Hendra juga kemungkinan masih diharapkan untuk masuk dalam skuad Piala Thomas 2020. Kehadiran Ahsan dan Hendra diharapkan bisa memimpin pemain-pemain merebut Piala Thomas yang sudah lama tidak dimenangkan.
![]() |
Meski mungkin masih bisa bermain di level tinggi dalam beberapa waktu ke depan, Ahsan/Hendra tentu tidak akan masuk dalam proyeksi untuk Olimpiade Paris 2024 mendatang. Usia Hendra sudah menginjak 40 tahun dan Ahsan 37 tahun.
Setahun ke depan, andai turnamen BWF benar-benar sudah rutin digelar, juga bakal jadi persaingan terbuka di nomor ganda putra. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan ganda putra muda lainnya bakal bersaing secara terbuka untuk menaikkan peringkat mereka ke level elite.
Meski Ahsan/Hendra sudah tak lagi masuk dalam persaingan, hal itu bukan berarti Kevin/Marcus dan Fajar/Rian bakal aman mengunci dua tiket menuju Paris.
Mereka akan dapat perlawanan keras dari junior-junior mereka yang juga bermimpi tampil di Olimpiade.
Persaingan ketat di internal ini yang akan mendorong terjaganya kualitas ganda putra Indonesia.