Juventus tampil buruk di awal musim ini dan belum pernah menang di Liga Italia. Berikut faktor yang ada di balik keterpurukan Bianconeri.
Juventus tak meraih kemenangan dalam empat pekan awal Liga Italia yang mereka mainkan. Catatan ini merupakan yang terburuk sejak musim 1961/1962. Raihan dua poin di tangan pun membuat mereka kini ada di zona degradasi.
Dalam perburuan titel Liga Italia, Juventus sudah tertinggal 10 angka dari Napoli yang memimpin klasemen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejumlah faktor di balik keterpurukan Juventus
1. Kepergian Cristiano Ronaldo
Kepergian Cristiano Ronaldo secara langsung turut mempengaruhi keterpurukan Juventus. Ronaldo adalah tipe pemain yang bisa mengubah pertandingan lewat kemampuan individu. Tak sampai di situ, Ronaldo juga tipe pemain yang bisa menularkan tekad kuat ke rekan setimnya.
![]() |
Kepergian Ronaldo juga terbilang tiba-tiba. Ronaldo memang sempat diisukan bakal hengkang di akhir musim lalu.
Namun situasi yang terjadi berikutnya adalah kabar bahwa Ronaldo siap bertahan di Juventus. Ketika Liga Italia sempat memainkan satu laga, barulah rumor Ronaldo ingin pergi mencuat.
Ronaldo lalu pergi jelang penutupan bursa transfer. Juventus tak punya banyak waktu untuk bersiap memainkan pola tanpa Ronaldo.
2. Max Allegri Baru Datang
Max Allegri baru kembali menangani Juventus menggantikan Andrea Pirlo musim ini. Kehadiran Allegri tentu membuat Juventus kembali harus beradaptasi dengan pola baru di tangan Allegri.
Allegri juga kerap beberapa kali ganti pola dan penyesuaian di laga yang telah dijalani oleh Bianconeri.
Hal itu menunjukkan Allegri masih mencari bentuk terbaik dari Juventus.
3. Tak Berbahaya di Babak Kedua
Dari lima laga yang telah dijalani oleh Juventus, terdapat kesamaan yaitu Juventus tidak bisa mencetak gol di babak kedua.
Hal itu pula yang terjadi ketika Juventus menang 3-0 atas Malmo. Semua gol Juventus lahir di babak pertama.
Ketidakmampuan Juventus menggedor pertahanan lawan di babak kedua turut berpengaruh pada hasil akhir. Di Liga Italia, Juventus tiga kali membuang keunggulan yang telah mereka peroleh.