Kekalahan Manchester United dari West Ham United di babak ketiga Piala Liga Inggris bukan sesuatu yang bisa dimaafkan. Itu karena Man United sudah empat musim absen mengangkat trofi.
Bagi klub sekaliber Man United mengangkat trofi itu wajib, terutama ajang-ajang besar seperti Liga Inggris dan Liga Champions. Sedangkan Piala Liga Inggris dan Piala FA bisa jadi target antara atau 'sampingan'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja melihat kali terakhir MU juara pada 2016/2017, kini segala kejuaraan perlu dipertahankan dengan peluang mengangkat trofi. Terlebih lagi pada musim ini Man United memiliki skuad yang bisa dibilang garansi juara.
Pada musim ini MU mempunyai pemain utama dan pelapis dengan kualitas yang sama bagusnya, mulai dari penjaga gawang hingga striker. Hanya sektor gelandang bertahan saja yang masih jadi pekerjaan besar bagi Man Utd.
Meski minus pemain mumpuni di posisi gelandang bertahan, bukan alasan bagi Solskjaer kehilangan peluang juara pada musim ini.
![]() |
Tidak terbantahkan jika Solskjaer membuat progres yang bagus bagi skuad Man Utd selama lebih dari dua setengah tahun terakhir sejak 2018.
Akan tetapi, lewat proses yang hampir tiga tahun itu Solskjaer dan Man United beberapa kali hanya hampir menyentuh trofi juara dan selalu gagal.
Pada musim 2019/2020 dan 2020/2021 MU disingkirkan Manchester City di semifinal Piala Liga Inggris. Pada musim 2019/2020 juga MU kalah dari Chelsea di semifinal Piala FA dan dihajar Sevilla di semifinal Liga Europa.
Musim lalu Man United nyaris juara Liga Europa, namun kalah adu penalti 11-12 dari Villarreal di babak final. Karena itu, setelah sejumlah pencapaian apik yang berujung pahit tersebut, Solskjaer tidak lagi memiliki asalan untuk gagal.
Lihat Juga : |
Nirgelar pada musim ini bukan tidak mungkin akan membuat Solskjaer angkat kaki dari Old Trafford. Mengingat dewan Man United sudah memenuhi kebutuhan Solskjaer memiliki skuad dengan kedalaman yang baik.
(ptr)