Kasus tunggakan gaji Persis Solo kepada mantan pemainnya tak kunjung rampung. Hingga Liga 2 2021 bergulir pada Minggu (26/9) belum ada jalan keluar.
Persis yang saat ini dikelola anak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, menunggak gaji pemain musim 2020 hingga mencapai Rp2,3 miliar.
Manajemen Persis berpendapat, sebagaimana tertuang dalam rilis klub pada 14 Agustus 2021, tunggakan musim lalu tak termasuk tanggungan dalam akuisisi saham klub.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka berpendapat pemilik saham Persis sebelumnya, Vijaya Fitriyasa, yang bertanggung jawab. Kubu Vijaya disebut telah menyatakan bersedia melunasi utang tersebut.
Saham Persis, PT Persis Solo Saestu, diakuisisi Erick Thohir, Kaesang Pangarep, dan Kevin Nugroho pada 20 Maret 2021. Saat akuisisi disebutkan utang ke pemain ditanggung Vijaya.
"Bahwa segala bentuk tanggungan dan tunggakan yang belum dibayarkan oleh manajemen Persis sebelumnya, akan menjadi tanggung jawab yang akan diselesaikan oleh Vijaya Fitriyasa," begitu tulis Persis pada 14 Agustus.
Mengenai hal ini CNNIndonesia.com coba mengonfirmasi ke Vijaya, namun hingga berita ini diturunkan belum ada respons. Media Officer Persis Bryan Barcelona pun enggan menjawab persoalan ini.
Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) meminta Persis segera melunasi hak 18 mantan pemainnya pada musim 2020. Hal ini harus jadi perhatian serius.
"APPI juga kembali mengingatkan bahwa klub Persis Solo masih juga belum menyelesaikan tunggakan gaji pemainnya," tulis APPI dalam rilisnya pada Senin (27/9).
Dalam rilis tersebut APPI menginformasikan tiga klub Liga 2 2021 dijamin PSSI akan membayar utang kepada pemain-pemain musim sebelumnya.
Tiga klub yang dijamin PSSI adalah Persijap Jepara, Persekat Tegal, dan PSKC Cimahi. Persijap tunggak hak sembilan pemain, PSKC enam pemain, dan Persekat tujuh pemain.
APPI menyatakan telah menerima surat resmi dari PSSI soal skema pelunasan gaji. Intinya PSSI menjamin ketiga klub itu akan melunasi kewajibannya kepada mantan pemain.
"PSSI akan menjamin pembayaran tunggakan [sesuai putusan NDRC Indonesia], melalui pemotongan subsidi dari PT Liga Indonesia Baru," tulis APPI dalam rilisnya.
Musim ini subsidi yang disiapkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) kepada klub Liga 2 untuk fase grup adalah Rp450 juta. Klub akan mendapat subsidi lagi jika lolos ke delapan besar.
(abd/har)