2. Pelanggaran
Pemain-pemain Indonesia masih mengobral pelanggaran yang bisa menguntungkan lawan. Maksud permainan keras yang dilakukan, kerap berbuntut tiupan peluit dari wasit.
Bahkan di area pertahanan, dekat kotak penalti, tak jarang ada pelanggaran yang dilakukan dan terbukti gol Myanmar bermula dari pemain yang ceroboh dalam berduel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Bola Mati
Problem pelanggaran di daerah pertahanan berdampak pada bola mati yang masih menjadi momok di Timnas Indonesia. Antisipasi tendangan bebas atau sepak pojok mesti dibenahi lagi guna menambah daya saing.
Tak hanya ketika bertahan, tetapi juga ketika mendapat kesempatan melepaskan peluang ke gawang lawan melalui situasi set piece.
Gol dari bola mati tak melulu lahir dari sebuah tendangan akurat. Bisa jadi kerja sama tim dan koordinasi pemain menjadi kunci dalam memanfaatkan bola mati.
4. Stamina
Serupa dengan permasalahan kesalahan oper, Shin sebenarnya sudah melakukan pemolesan terhadap aspek stamina pemain. Namun tampaknya butuh waktu tak singkat untuk membentuk daya tahan selama 90 menit.
Dikutip dari situs PSSI, disebutkan jelang pertandingan berakhir pemain capek dan sedikit kurang fokus.
5. Penyelesaian Akhir
Meski bisa mencetak empat gol, Timnas Indonesia punya peluang menang lebih banyak jika semua upaya melepaskan bola ke arah gawang bisa menjadi gol.
Empat gol adalah kabar baik, namun rasa lapar pemain-pemain Timnas Indonesia untuk selalu bisa memaksimalkan peluang harus terus dijaga.
(nva/nva)