ANALISIS

Kontroversi Kritik Haruna dan Sulap Target Timnas Indonesia

Abdul Susila | CNN Indonesia
Selasa, 18 Jan 2022 07:08 WIB
Haruna Soemitro mencuatkan pernyataan kontroversial dan hal itu beririsan dengan target-target juara Timnas Indonesia yang sudah lama tak terwujud nyata.
Shin Tae Yong mendapat banyak pujian saat mengantar Timnas Indonesia jadi runner up Piala AFF. (AP/Suhaimi Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pernyataan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Haruna Soemitro menimbulkan kontroversi. Ia menyatakan banyak pihak mengukur pencapaian, termasuk di Timnas Indonesia, lewat prestasi dan bukan dari proses.

Hal tersebut diungkapkan Haruna dalam sebuah acara bincang-bincang (podcast) yang ditayangkan di Youtube. Haruna membeberkan bahwa Shin Tae Yong tersinggung dengan kritik atas kegagalan di Piala AFF 2020 (2021).

"Tersinggungnya itu bisa dibilang begini, Indonesia itu kalau hanya runner-up sudah biasa. 'Sebelum Anda itu [Indonesia] sudah lima kali jadi runner-up'. Ya ada atau tidak adanya Shin Tae Yong itu prestasi tertinggi kita itu runner-up."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau prestasinya hanya runner-up, ya apa bedanya dengan yang kemarin [pelatih sebelumnya]. Lebih-lebih kemarin ada yang ngomong, apa bedanya dia dengan Simon [McMenemy]. Simon juga [target] maksimalnya runner up," kata Haruna.

Haruna memang jadi salah satu Exco yang paling galak urusan target juara Piala AFF. Pasalnya, Shin didatangkan PSSI dengan salah satu syarat memberikan gelar juara Piala AFF 2020, sehingga kandidat lain tersingkir.

Ultimatum pertama Haruna disampaikan selepas Kualifikasi Piala Dunia 2022. Dalam tiga pertandingan tersisa tersebut, skuad Garuda hanya sekali imbang dan dua kali dibantai. Ini membuat Shin diperingatkan akan target.

PSSI lantas mengeluarkan pernyataan Shin akan dievaluasi jika gagal dalam play off Kualifikasi Piala Asia 2023. Hasilnya permainan Timnas Indonesia meningkat dan mengalahkan Taiwan dalam dua pertandingan.

Usai itu PSSI kembali mengadakan pertemuan dengan Shin. Ketua Umum PSSI lantas menyatakan Shin siap dievaluasi jika permainan Evan Dimas dan kawan-kawan tidak memenuhi ekspektasi.

Nyatanya penampilan tim Merah Putih disukai suporter Timnas Indonesia. Dengan jajaran pemain mudanya Shin bisa membawa Timnas ke babak final, meski akhirnya gagal juara karena kalah agregat 2-6 dari Thailand.

Members of Indonesia's team, (back row from L to R) Rachmat Irianto, Alfeandra Dewangga Santosa, Fachruddin Wahyudi Aryanto, Dedik Setiawan, Nadeo Arga Winata, Asnawi Mangkualam Bahar, (front row L to R) Egy Mualana Vikri, Witan Sulaeman, Ramai Melvin Rumakiek, Pratama Arhan Alif Rifai and Ricky Richardo Kambuaya, pose for a picture before the second leg of the AFF Suzuki Cup 2020 football final match between Thailand and Indonesia at the National Stadium in Singapore on January 1, 2022. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP)Timnas Indonesia mengakhiri Piala AFF dengan status sebagai runner up. (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Karena publik jatuh cinta, Shin dipastikan tak akan dipecat seusai Piala AFF 2020. PSSI menjamin kontraknya hingga 2023 akan dipertahankan. Bahkan tak menutup kemungkinan kontrak pelatih asal Korea Selatan ini akan diperpanjang.

Haruna membeberkan, Shin kini ditarget mempertahankan gelar Piala AFF U-23 2022 di Kamboja dan Piala AFF 2022. Sebagai anggota Exco PSSI, Haruna berpendapat wajib menyampaikan kritik yang dihimpun dari para pelatih di Indonesia.

Banner Testimoni

Pada saat yang sama, pelatih Timnas Indonesia yaitu Shin, juga harus menerima kritik dari Exco PSSI. Kritik tidak sepantasnya dianggap sebagai campur tangan, melainkan bagian dari pengawasan dari federasi.

Tapi kritik harus disampaikan dengan melihat permasalahan secara menyeluruh. Mendengar pernyataan Haruna, terlihat jelas ada masalah komunikasi antara Shin Tae Yong dengan PSSI.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

Timnas Indonesia Butuh Proses?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER