ANALISIS

Momen STY Tepis Bising Prestasi di Piala AFF U-23

jal | CNN Indonesia
Kamis, 20 Jan 2022 07:08 WIB
Shin Tae Yong punya kesempatan menghadirkan prestasi bagi Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2022.
Shin Tae Yong berpeluang mengukir prestasi di Piala AFF U-23. (AP/Suhaimi Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Shin Tae Yong punya kesempatan menghadirkan prestasi bagi Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2022.

Nama Shin Tae Yong masuk dalam pusaran kontroversi yang dimunculkan oleh Haruna Soemitro terkait pernyataannya dalam sebuah wawancara. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu mengatakan Shin Tae Yong tersinggung saat berlangsungnya rapat Exco PSSI.

Pelatih asal Korea Selatan itu diklaim tersinggung karena hasil yang ia hadirkan di Piala AFF 2020 disebut tak lebih baik dibandingkan pendahulunya. Shin Tae Yong sama-sama berlabel 'pelatih gagal'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini mengacu torehan tim Garuda yang hanya finis sebagai runner up. Di final Piala AFF 2020 yang berlangsung dalam dua leg, Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan takluk dengan agregat 2-6 dari Thailand, tim tersukses di kawasan Asia Tenggara.

Dalam catatan sebagai runner up Piala AFF, Shin Tae Yong sejajar dengan Nandar Iskandar, Ivan Kolev, Peter Withe, dan mendiang Alfred Riedl.

Namun publik tetap memberikan dukungan kepada Shin Tae Yong. Nama pelatih timnas Korsel di Piala Dunia 2018 tetap harum.

Banner Testimoni

Meski gagal, Shin Tae Yong dinilai telah memberikan warna baru, warna berbeda yang menjanjikan.

Shin Tae Yong memang dengan gagah berani melakukan potong generasi. Pelatih berusia 51 itu menumpukan kekuatan timnya kepada para pemain muda.

Skuad muda Timnas Indonesia ini dibekali permainan ngeyel dan pantang menyerah selama 90 menit, khas tim-tim Asia Timur. Pemandangan yang awam dilihat oleh pencinta sepak bola tanah air.

Publik melihat jalan Timnas Indonesia sudah berada di jalur yang benar. Mereka pun siap menunggu dengan sabar proses kebangkitan sepak bola Indonesia di tangan Shin Tae Yong.

Situasi ini mirip dengan era Luis Milla. Pelatih asal Spanyol itu pernah begitu dieluk-elukan. Akan tetapi label yang penting hasil yang dibebankan PSSI membuat langkah Luis Milla terhenti.

Baca artikel ini di halaman selanjutnya>>>

Peluang STY Tepis Kebisingan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER