Jakarta, CNN Indonesia --
Shin Tae Yong punya kesempatan menghadirkan prestasi bagi Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2022.
Nama Shin Tae Yong masuk dalam pusaran kontroversi yang dimunculkan oleh Haruna Soemitro terkait pernyataannya dalam sebuah wawancara. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu mengatakan Shin Tae Yong tersinggung saat berlangsungnya rapat Exco PSSI.
Pelatih asal Korea Selatan itu diklaim tersinggung karena hasil yang ia hadirkan di Piala AFF 2020 disebut tak lebih baik dibandingkan pendahulunya. Shin Tae Yong sama-sama berlabel 'pelatih gagal'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini mengacu torehan tim Garuda yang hanya finis sebagai runner up. Di final Piala AFF 2020 yang berlangsung dalam dua leg, Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan takluk dengan agregat 2-6 dari Thailand, tim tersukses di kawasan Asia Tenggara.
Dalam catatan sebagai runner up Piala AFF, Shin Tae Yong sejajar dengan Nandar Iskandar, Ivan Kolev, Peter Withe, dan mendiang Alfred Riedl.
Namun publik tetap memberikan dukungan kepada Shin Tae Yong. Nama pelatih timnas Korsel di Piala Dunia 2018 tetap harum.
Meski gagal, Shin Tae Yong dinilai telah memberikan warna baru, warna berbeda yang menjanjikan.
Shin Tae Yong memang dengan gagah berani melakukan potong generasi. Pelatih berusia 51 itu menumpukan kekuatan timnya kepada para pemain muda.
Skuad muda Timnas Indonesia ini dibekali permainan ngeyel dan pantang menyerah selama 90 menit, khas tim-tim Asia Timur. Pemandangan yang awam dilihat oleh pencinta sepak bola tanah air.
Publik melihat jalan Timnas Indonesia sudah berada di jalur yang benar. Mereka pun siap menunggu dengan sabar proses kebangkitan sepak bola Indonesia di tangan Shin Tae Yong.
Situasi ini mirip dengan era Luis Milla. Pelatih asal Spanyol itu pernah begitu dieluk-elukan. Akan tetapi label yang penting hasil yang dibebankan PSSI membuat langkah Luis Milla terhenti.
Baca artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Kini di tengah kebisingan soal kering prestasi Timnas Indonesia, Shin Tae Yong punya kesempatan meraih gelar perdana. Turnamen paling dekat adalah Piala AFF U-23 2022 di Kamboja, 14-26 Februari.
Ajang ini memang hanya sasaran antara Shin Tae Yong. Gelar di kawasan Asia Tenggara tak masuk target utama karena pelatih kelahiran Yeongdeok, Gyeongbuk, Korsel itu punya target yang lebih besar yakni lolos ke putaran final Piala Asia 2023.
Namun bising soal prestasi Indonesia di sepak bola ini sudah sepatutnya perlu diredam. Caranya tentu dengan menjadi yang terbaik di Piala AFF U-23.
Gelar juara tidak asing buat Timnas Indonesia. Tim Garuda Muda pernah keluar sebagai yang terbaik usai mengalahkan Thailand 2-1 di final tahun 2019 lalu.
Modal Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae Yong juara di ajang ini juga tergolong mumpuni. Shin Tae Yong bisa tetap mengandalkan para pemain muda yang ia andalkan di Piala AFF 2020.
 Marselino Ferdinan jadi salah satu pemain yang mendapat sorotan lantaran usia yang masih belia. (ANTARA FOTO/HUMAS PSSI) |
Nama-nama seperti Pratama Arhan, Alfeandra Dewangga, Rizky Ridho, Ramai Rumakiek, hingga Ernando Ari Sutaryadi agaknya bakal jadi tumpuan. Belum lagi kehadiran pemain seperti Marselino Ferdinan, Ronaldo Joybera Kwateh, hingga Bayu Fiqri yang masuk dalam daftar panggil Timnas Indonesia untuk dua laga uji coba melawan Timor Leste.
Dengan materi pemain seperti ini maka peluang Timnas Indonesia U-23 meraih gelar kedua di Piala AFF U-23 terbuka. Dari segi pemahaman taktik, Shin Tae Yong tentu tidak perlu memoles terlalu banyak karena kekuatan tim akan bertumpu pada para alumnus Piala AFF 2020.
Belum lagi dua kekuatan besar di sepak bola Asia Tenggara, Thailand dan Vietnam tidak akan turun dengan materi pemain U-23 mereka.
Thailand akan mengirimkan tim U-19 ke Piala AFF U-23. Thailand U-19 tampil di ajang ini sebagai persiapan menuju Piala Asia U-19, Piala AFF u-19, dan Piala Dunia U-20.
Langkah mengirimkan tim yang lebih muda juga dilakukan oleh Vietnam. Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) memutuskan untuk mengirimkan Vietnam U-21 sebagai bagian dari persiapan tim jelang SEA Games 2023 pada Mei mendatang.
Dari aspek ini, Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae Yong memiliki keuntungan. Hal ini dikarenakan Thailand dan Vietnam memang tampil di Piala AFF 2020 dengan mayoritas pemain senior, tidak seperti tim Merah Putih yang mengandalkan para pemain muda.
Kini Shin Tae Yong hanya perlu fokus mempersiapkan Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2022. Jika gelar juara bisa diraih maka kebisingan soal prestasi Indonesia di ajang internasional bisa ikut terkikis.
[Gambas:Video CNN]