Komisi Disiplin (Komdis) PSSI merilis hasil investigasi terkait meninggalnya dua Bobotoh saat laga Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 17 Juni lalu.
Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing menyatakan ada beberapa poin yang dihasilkan dari investigasi pihaknya. Erwin menyatakan kinerja Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persib vs Persebaya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sejumlah kelebihan Panpel Persib adalah sudah melakukan persiapan yang cukup baik, termasuk menyediakan ambulans hingga menyediakan layar lebar di luar stadion.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Komdis PSSI tidak menutup mata Panpel Persib juga memiliki sejumlah kekurangan. Panpel Persib dianggap kurang sosialisasi terkait jumlah tiket yang dijual. Selain itu mereka dianggap kurang sigap dalam melakukan penguraian saat terjadi penumpukan suporter yang ingin masuk GBLA.
"Jadi tim investigasi sudah melaksanakan tugasnya. Poin-poin tersebut yang harus ditindaklanjuti," kata Erwin dikutip dari situs resmi PSSI.
Erwin setuju jika laga sisa lanjutan Piala Presiden Grup C kemudian dipindahkan ke Stadion Si Jalak Harupat dan digelar tanpa penonton. Dalam waktu dekat, dikatakan Erwin, Komdis PSSI akan melakukan sidang untuk mengambil keputusan terhadap insiden di GBLA itu.
![]() |
"Ya tunggu saja putusannya. Kalau sudah ada putusan pasti akan kita sampaikan ke publik," ucap Erwin.
Dua Bobotoh, Ahmad Solihin dan Sopiana Yusuf, meninggal setelah berdesak-desakan saat ingin menyaksikan laga Persib vs Persebaya di GBLA.
I. Kelebihan Panitia Pelaksana Lokal :
a. Koordinasi Pengamanan telah dilakukan semestinya dengan aparat keamanan sebelum pertandingan.
b. Menyiagakan mobil ambulance sebanyak 4 (empat unit) yang disiagakan dalam stadion 2 (dua) unit dan luar stadion 2 (dua) unit.
c. Menyedikan tempat/ tenda istirahat dan MCK portable untuk pendukung tim tamu dari Persebaya.
d. Menyediakan makan untuk suporter dari Persebaya.
e. Melakukan imbauan-imbauan kepada pendukung tim tuan rumah Persib tentang ticket online.
f. Menyediakan layar lebar di luar stadion sebanyak 4 (empat titik).
g. Mencetak tiket sesuai ketentuan yang disepakati dengan aparat keamanan yaitu 15.066 tiket dari -/+ 38.000 kapasitas stadion.
h. Menyediakan tempat menonton untuk pendukung tim tamu Persebaya sebanyak 1.500 kuota.
i. Antisipasi yang cepat terhadap adanya korban dari pendukung tim tuan rumah Persib akibat berdesakan di pintu V dengan melakukan pertolongan pertama dengan ambulance dan di back up ambulance DOKPOL yang disiagakan di luar stadion.
II. Kekurangan Panitia Pelaksana Lokal :
a. Tidak melakukan penguraian masa pendukung tim tuan rumah Persib di saat terjadi antrean yang berdesakan di pintu masuk V.
b. Sosialisasi yang kurang terhadap pendukung tuan rumah Persib tentang disediakannya kuota masuk sejumlah 15.066 tiket sehingga pendukung Persib tetap hadir di stadion melebihi kapasitas tiket yang disediakan.
c. Pintu antrean masuk suporter tidak berjalan baik sehingga menghambat dan terjadinya penumpukan masa di pintu V.
d. Kurangnya antisipasi Panitia Pelaksana Lokal terhadap adanya pendukung tim tuan rumah yang sudah membeli tiket online, tetapi tidak bisa memasuki stadion.
e. Kurangnya antisipasi terhadap oknum pendukung tim tuan rumah yang masuk tidak menggunakan tiket sehingga di dalam stadion terdapat -/+ tiga kali lipat pendukung tuan rumah Persib.
f. Kurang antisipasi terhadap penerangan di luar stadion tidak semestinya sehingga tampak kurang cahaya (cenderung gelap).
g. Adanya dugaan penjualan tiket online berupa selebaran kertas berisikan QR-Code tiket online di luar stadion pada saat hari pertandingan.