Gol kedua Curacao yang dilesakkan Juninho merupakan wujud serangan balik cepat, matang, dan tidak terburu-buru. Padahal sesaat sebelumnya Timnas Indonesia yang mendapat peluang.
Kecepatan pemain Curacao memiliki peranan penting dalam mengorganisasi serangan balik yang tak sekadar bahaya tetapi juga mengubah angka di papan skor.
Dengan demikian seluruh pemain Timnas Indonesia dituntut mewaspadai gerakan eksplosif lawan. Pemain bertahan diharap bisa fokus pada tugas utamanya, sementara gelandang dan penyerang juga diserahkan tanggung jawab untuk menghentikan pergerakan lawan secepat mungkin sebelum memasuki ke area berbahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gol pertama Curacao ke gawang Indonesia diawali pemain yang mengisi second line. Michael Maria berada di area dekat kotak penalti dan berhasil mengambil sapuan Fachruddin Aryanto. Sepakan Maria mengenai tiang dan dituntaskan Janga.
![]() |
Tidak hanya sekali itu Curacao bisa menguasai bola di area second line. Khususnya pada babak pertama ada beberapa momen yang membuat pertahanan Indonesia harus menghadapi serangan bertubi-tubi karena setelah bola disapu kemudian datang lagi serangan lantaran lini kedua Curacao selalu terisi.
Guna menanggulangi hal ini, pemain yang hendak membuang bola harus benar-benar memastikan sundulan atau tendangannya jauh dari area second line. Yang kedua para pemain depan dan tengah harus turut melapisi pertahanan serta siap berduel dengan lawan.
Sama seperti Indonesia, Curacao memiliki pemain cepat. Tak hanya piawai dalam serangan balik, pemain-pemain itu juga bisa membangun skema dari sayap.
Tidak hanya mengandalkan satu pemain, Curacao menggunakan kombinasi tiga pemain sehingga membentuk segitiga untuk memuluskan bola meluncur masuk ke area kotak penalti.
Keunggulan jumlah orang harus dijaga pemain Indonesia tanpa harus terpancing dengan pergerakan-pergerakan dari pemain lawan.