Setelah orde baru berakhir, Volvo masih bertahan sebagai kendaraan para menteri dan pemimpin lembaga negara sampai era Presiden Megawati Sukarnoputri. Setelah itu, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (2004-2009), kendaraan menteri diganti Toyota Camry.
Hamid Awaludin dalam buku Solusi JK: Logis, Spontan, Tegas, dan Jenaka, menyebut kabarnya Jusuf Kalla (JK) meminta kepada SBY agar soal kendaraan para anggota kabinet diserahkan kepadanya.
Saat itu, Volvo masih dipertimbangkan untuk kembali dipakai. Namun, dalam hitungan-hitungan JK harga Volvo terlampau mahal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK memilih sedan Toyota Camry. Dia mau membeli sekitar 40 unit tapi harganya Rp275 juta per unit, jauh di bawah harga jual, Rp425 juta.
Menurut JK banyak pengusaha mobil dari berbagai merek datang menawarkan produknya, termasuk Volvo.
"Jadi, kalau Anda tertarik dengan tawaran saya, oke, kali ini kita mulai sejarah baru bahwa para menteri dan pejabat lembaga negara lainnya akan menggunakan Toyota. Ini sebuah era baru bagi Toyota," kata JK.
Lantas tawaran JK diterima Toyota Astra Motor melalui Camry. Pada periode kedua SBY-JK (2009-2014), para menteri dan pemimpin lembaga negara juga masih memakai Toyota tapi di atas Camry, yaitu Crown Royal Saloon G.
Sedangkan era Presiden Joko Widodo dan wakilnya, Ma'ruf Amin, merek Toyota masih tetap menjadi kepercayaan. Para menteri saat ini dibekali sedan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive.
Tak lagi digunakan sebagai kendaraan dinas menteri dan pemimpin lembaga negara seakan ini menjadi akhir dari era Volvo. Keagenan Volvo di Indomobil kemudian dilepas dan ditangkap Garansindo. Di tangan Importir Umum (IU) Garansindo, Volvo tak bersinar dan vakum hingga akhirnya kini akan dipegang oleh LVO.
Lihat Juga :![]() EDUKASI & FITUR Mengenal Penemu Sabuk Pengaman Mobil yang Mendunia |
Nick Connor, Head of Volvo Cars, mengaku sangat bersemangat meluncurkan kembali Volvo di Indonesia. Dengan LVO sebagai mitra mereka ingin membawa rangkaian mobil listrik, namun tak dijelaskan secara rinci mengenai mobil tersebut.
"Kembalinya Volvo Cars ke pasar Indonesia akan merevitalisasi segmen mobil premium," kata Nick.
Sementara Yoshiya Horigome, Presiden Direktur LVO dan Volvo Cars Indonesia, cukup optimistis merek Volvo akan kembali menggeliat. Ia bilang itu berkaca pada penjualan Volvo global.
Ia mengatakan pada 2020 Volvo mencatat volume penjualan global tertinggi. Di Korea misalnya, Volvo diklaim mengalami pertumbuhan dua digit selama 11 tahun berturut-turut.
"LVO akan sepenuhnya fokus dalam memasarkan Volvo Cars dan melayani pelanggan di Indonesia," ujar Yoshiya.
(ryh/mik)