Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku tidak berpihak dalam kisruh politik yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat saat ini. "Kami mainnya tematik saja, kalau apa yang diusung KMP (Koalisi Merah Putih) itu baik kami akan dukung. Kalau kebijakan yang diambil Jokowi baik juga pasti akan dukung," kata Anggota Dewan PPP Ahmad Yani, di sela Muktamar PPP, Jakarta, Sabtu (1/11).
Ahmad menyatakan, PPP dalam kisruh ini akan memposisikan diri sebagai penengah. Jadi, posisi yang diambil PPP dalam kisruh ini akan ditentukan secara "tematik," dalam artian menyesuaikan dengan kepentingan partai.
"Apakah KMP akan solid? Belum tentu. Tidak ada yang namanya koalisi permanen," ujarnya. "Walau demikian, sepanjang tema KMP sesuai dengan kami, maka kami aka dukung."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berusaha untuk membuat DPR tandingan yang dipimpin Pramono Anung. Ini adalah buntut dari penetapan alat kelengkapan dewan yang diambil tanpa mempertimbangkan Koalisi Indonesia Hebat dan diisi 100 persen oleh kubu Koalisi Merah Putih (KMP).
Namun menariknya dari PPP ini adalah eksistensinya diakui oleh kedua belah kubu. Koalisi Merah Putih mengklaim mereka didukung PPP secara fraksi. Sedangkan Koalisi Indonesia Hebat juga mengklaim kalau suara personal anggota PPP dikantongi mereka.
Sesepuh PPP, Muhammad Rodja mengatakan kalau dirinya tak sepenuhnya setuju dengan sikap yang diambil oleh PPP. Kepemimpinan Suryadharma Ali menurutnya sudah berakhir. Soal sikap PPP, Rodja menerangkan kalau sebaiknya megikuti sikap pemipin yang sudah diakui secara AD/ART partai, yakni PPP kubu Romahurmuziy.