Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tanjung menepis isu yang menyebut Musyawarah Nasional partai beringin bakal dipercepat. Isu tersebut muncul karena adanya anggapan para pesaing Aburizal Bakrie di bursa calon ketua umum menghendaki percepatan Munas untuk menjegal kekuasaan sang petahana.
"Isu Rapimnas Golkar di Yogyakarta bermetamorfosis menjadi Munas itu tidak mungkin terjadi," kata Akbar di sela diskusi bertajuk 'Berebut Golkar...' di bilangan Menteng, Jakarta, Sabtu (15/11).
Akbar mengatakan, Rapimnas dan Munas merupakan dua domain yang berbeda. Kedua agenda tersebut memposisikan instansi yang ada di dalam tubuh Golkar dalam kepentingan ranah yang tidak sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapimnas yang sedianya digelar 18-19 November di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, merupakan persiapan materi yang di dalamnya termasuk program umum partai, anggaran dasar dan rumah tangga, serta materi pernyataan politik partai.
"Sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, saya tetap menyarankan agar Munas digelar 2015," kata Akbar.
Persaingan bursa calon ketua umum Golkar saat ini memasuki fase yang semakin meruncing. Ical, panggilan akrab sang petahana, mengisyaratkan masih belum rela menyerahkan jabatan kekuasaannya di partai beringin. Sementara teriakan regenerasi di partai penguasa Orde Baru itu kian santer.
Sejauh ini, beberapa nama yang mendeklarasikan maju sebagai calon ketua umum Golkar adalah Agung Laksono, M.S Hidayat, Hjriyanto Y. Tohari, Agus Gumiwang, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, dan Airlangga Hartanto.