JAKSA AGUNG

Gerindra Minta Prasetyo Segera Bikin Terobosan

CNN Indonesia
Senin, 24 Nov 2014 06:58 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menilai Kejaksaan Agung selama ini melempem. Ada juga oknum jaksa di daerah yang nakal.
Jaksa Agung Prasetyo (kiri) mendapat ucapan selamat dari sejumlah undangan usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/11). Prasetyo merupakan politikus Partai NasDem yang terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dan pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda bidang Pidana Umum pada tahun 2005-2006. (Antara/Widodo S)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Hukum DPR RI Desmond J Mahesa tidak terlalu yakin Jaksa Agung M Prasetyo bisa memenuhi harapan publik. Karena itu ia berharap Prasetyo segera melakukan terobosan-terobosan agar Kejaksaan Agung bisa menyamai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Desmond mengatakan, masalah yang ada Kejaksaan saat ini jelas. Pertama adalah kinerja jaksa Kejaksaan Agung yang kalah dengan jaksa KPK. "Jaksa di bawah Kejaksaan Agung melempem," kata Desmond kepada CNN Indonesia, Ahad (23/11).

Menurutnya, kinerja jaksa berkaitan erat dengan pimpinan tertinggi di instansi tersebut. Karena itu, Jaksa Agung diharapkan Desmond bisa membawa institusinya sama dengan KPK. "Kalau bisa lebih maju," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, Kejaksaan Agung punya wilayah kerja yang lebih luas dan sumber daya manusia yang lebih banyak dan tersebar di seluruh wilayah.

Masalah lain yang harus diselesaikan, menurut politisi Partai Gerindra ini adalah Prasetyo harus bisa menjelaskan kasus-kasus yang selama ini masih dipertanyakan. Misalnya ia mencontohkan, kasus dugaan korupsi bus Trans Jakarta dengan tersangka Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Kejaksaan Agung belum memeriksa Joko Widodo sebagai bekas Gubernur DKI Jakarta. Namun Kejaksaan Agung sudah menyatakan tidak ada keterlibatan Presiden RI tersebut. "Kalau itu berdasarkan hasil pemeriksaan wajar," ujar Desmond.

Hal-hal yang tidak jelas pada masa Jaksa Agung sebelumnya ini diharapkan Desmond bisa diperjelas oleh Prasetyo. Apalagi berkaitan dengan kasus korupsi.

Hal terakhir yang diharapkan Desmond dibereskan oleh Prasetyo adalah adanya oknum jaksa di daerah yang nakal. Mereka, kata Desmond, kerap melakukan pemerasan pada kepala daerah dan pengusaha. Ini menurutnya sesuai dengan laporan yang masuk ke Komisi III.

"Kalau masih ada keluhan kepala daerah dan pengusaha dipalakin, ya sama saja," kata Desmond. Oknum jaksa di daerah juga menurutnya kerap bermain proyek sehingga sarat akan konflik kepentingan dengan tugasnya sebagai penegak hukum.

Sebagai Wakil Ketua Komisi III, Desmond berharap semua itu segera diselesaikan oleh Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Jika tanpa terobosan, menurutnya, publik akan menilai Prasetyo sama dengan Jaksa Agung sebelumnya.

Prasetyo dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai Jaksa Agung menggantikan Basrief Arief yang pensiun 20 Oktober 2014 lalu. Penunjukan Prasetyo sebagai Jaksa Agung menuai kritik dari banyak pihak.

Latar belakang politik Prasetyo jadi alasan utama kritikan. Prasetyo sebelumnya tergabung dalam Partai Nasional Demokrat dan terpilih sebagai Anggota DPR periode 2014 -2019.

Desmond juga menilai Prasetyo tidak punya prestasi menonjol meski pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Mudan Pidana Umum (Jampidum).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER