Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Goklar telah memastikan tempat pelaksanaan Musyarawah Nasional 30 November-4 November di Bali. Hal itu diungkapkan politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo, sekaligus membantah tudingan pertimbangan politis atas pemindahan tempat dari sebelumnya di Bandung dan Surabaya.
"Itu enggak benar. Rapimnas Yogyakarta utamakan di Bandung. Namun setelah kita cek itu kapasitas hotel tidak dapat menampung tiga ribu peserta," ujar Sekretaris Fraksi Golkar ini di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/11).
Selain permasalahan akomodasi, Bambang juga mengatakan keamanan menjadi salah satu alasan mengapa Munas batal diselenggarakan di Bandung. "Kedua, di Bandung sedang banyak demo buruh minta kenaikan upah, mahasiswa demo penurunan harga BBM. Pengamanan itu berpotensi mengganggu berjalannya Munas. Di Bali tidak ada demo-demo," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, politikus Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan Golkar masih memiliki sejumlah masalah rumit terkait Munas. Menurutnya, masalah itu muncul karena rapat pleno DPP Partai Golkar untuk menetapkan komposisi dan panitia munas belum dilakukan. Karena itu Agun memperkirakan Munas akan mundur dari jadwal yang ditetapkan, yaitu 30 November.
Agun melanjutkan, rapat pleno DPP Partai Golkar juga harus membahas rancangan materi munas serta membahas rancangan pertanggungjawaban pimpinan dan pengurus. Ia menganggap hal itu wajib dilakukan untuk mengupayakan pelaksanaan munas yang tertib, fair, dan demokratis. "Semuanya harus disepakati dalam rapat pleno DPP agar tidak terjadi keributan di antara sesama pengurus," kata dia.
Keseriusan Golkar untuk mengadakan Munas pada tanggal 30 ini, menurut Bambang, terlihat dari akan diadakannya rapat pleno di DPP Golkar sore nanti. "Sore nanti akan ada pleno pematangan panitia Munas tanggal 30," jelasnya.