PERPPU PILKADA

Demokrat: Golkar Begitu Mudah Ingkari Komitmen

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Des 2014 16:09 WIB
Partai Demokrat tak bisa menutupi kekecewaannya terhadap Golkar yang menolak Perppu Pilkada meski kedua pihak telah meneken perjanjian hitam di atas putih.
SBY saat memberi keterangan soal Perppu Pilkada, Selasa (30/9). Kini Demokrat kecewa terhadap Golkar yang menolak Perppu Pilkada meski semula setuju bahkan meneken kesepakatan hitam di atas putih. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat tak bisa menutupi kekecewaannya kepada Golkar yang menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Perppu Pilkada) dalam Musyawarah Nasional IX partai itu yang digelar di Nusa Dua, Bali, 30 November-4 Desember.

“Kami kaget, kenapa komitmen bisa begitu mudah diingkari? Tanda tangan kan artinya sudah final,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12).

Perppu Pilkada dikeluarkan Susilo Bambang Yudhoyono di akhir masa pemerintahannya untuk membatalkan Undang-Undang Pilkada yang disetujui DPR lewat voting di rapat paripurna. UU Pilkada tersebut mengembalikan kewenangan memilih kepala daerah ke DPRD seperti era sebelum SBY, menimbulkan protes keras publik sehingga SBY menganggap ada keadaan mendesak untuk mengeluarkan Perppu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Perppu yang diterbitkan SBY juga mendapat dukungan dari Koalisi Merah Putih, termasuk Golkar yang telah meneken perjanjian hitam di atas putih dengan Demokrat. KMP bersedia mendukung Perppu Pilkada karena Demokrat bersedia untuk memperkuat kubu mereka di parlemen. (Baca: SBY Telepon Ical Saat KMP Teken Dukungan Perppu)

Pasca penolakan Golkar terhadap Perppu Pilkada, Demokrat melakukan lobi-lobi politik ke seluruh fraksi di DPR demi menggolkan Perppu tersebut. Demokrat yakin partai lain di luar Golkar masih bersedia untuk memperjuangkan aspirasi mayoritas masyarakat yag menginginkan kepala daerah dipilih langsung oleh mereka.

Apabila Golkar tetap pada pendiriannya menolak Perppu Pilkada, Demokrat pun tak peduli lagi. “Tidak apa-apa. Kami upayakan (melobi) partai-partai lain. Koalisi Indonesia Hebat kan sudah jelas sikapnya. Tinggal teman-teman di Koalisi Merah Putih,” ujar Didi.

Putra mantan menteri hukum dan HAM Amir Syamsuddin itu bahkan menilai Demokrat seharusnya tak perlu lagi melobi KMP karena sudah ada bukti perjanjian hitam di atas putih. “Sudah final, ada kesepakatannya,” kata dia.

Golkar menolak Perppu Pilkada karena pilkada lewat DPRD menguntungkan partai itu. Mereka jadi bisa menguasai banyak posisi kepala daerah. Selaras dengan tujuannya meraup banyak kursi kepala daerah, Golkar juga mengusulkan revisi UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) untuk memperkuat posisi DPRD.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER