Disomasi Kader, Syarif Hasan: Silakan Saja, Kami Siap

Helmi Firdaus | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 07:53 WIB
Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan menyatakan pemecatan itu tidak ada kaitannya dengan kongres yang akan digelar Mei mendatang.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) didampingi Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan (kiri) saat memberikan keterangan pers terkait rencana Presiden Perppu terkait soal UU Pilkada. Jakarta, Selasa (30/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga kader Partai Demokrat melayangkan somasi kepada DPP Partai Demokrat. Mereka memberi waktu hingga Jumat (24/4) bagi petinggi Demokrat untuk menyikapinya. Jika tidak, mereka akan mengambil langkah hukum lebih keras.

Ketiga kader yang melayangkan somasi itu adalah Basuki, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Nganjuk, Dendy Kukuh Santoso, Ketua DPC Demokrat Kota Pasuruan, dan Dadik Risdaryanto, Ketua DPC Demokrat Kota Surabaya. Ketiganya berasal dari Demokrat Jawa Timur.

Ketua Harian Partai Demokrat, Syarif Hasan menanggapi santai somasi kadernya tersebut. “Ya silahkan saja. Itu hak mereka. Kami siap,” katanya kepada CNN Indonesia, Senin (20/4) petang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarif menegaskan DPP Partai Demokrat akan melawan langkah hukum yang diambil ketiga orang itu karena menurutnya, DPP telah mengambil langkah yang benar dengan memecat ketiga orang tersebut.

Syarif menjelaskan, ketiga kader itu, sebenarnya masih bisa mengajukan persoalan mereka ke Mahkamah Partai. Nanti, mahkamah partai akan memutuskan, apa keputusan yang akan dijatuhkan kepada mereka. “Silahkan kalau mau ke Mahkamah Partai,” tuturnya.

Menurut Syarif DPP melakukan pemecatan terhadap ketiga kader itu karena mereka telah melakukan perbuatan yang merugikan partai. Akibatnya, perolehan suara Partai Demokrat di wilayah mereka masing-masing turun saat Pileg kemarin.

Dendy Kukuh Santoso, misalnya, menurut Syarif telah gagal karena di Kota Pasuruan, Partai Demokrat tidak mendapatkan kursi sama sekali. “Dia bahkan terkena kasus, penggelapan dana saksi,” tukasnya. Soal Dadi Risdaryanto, Syarif menyebutkan, dia telah mendapatkan mosi tidak percaya dari DPAC se-Surabaya. Pemecatan terhadap Dadik, itu adalah rekomendasi dari DPD Demokrat Jawa Timur.

Syarif menegaskan, dipecatnya ketiga kader Demokrat ini tidak ada kaitannya dengan Kongres Demokrat yang rencananya akan digelar pada 11 Mei mendatang di Surabaya. Sebagai mana AD/ART Partai Demokrat, para ketua DPC adalah salah satu peserta kongres yang memiliki hak suara dalam pemilihan ketua umum nanti.

“Pemecatan terhadap ketiga kader ini tidak ada sama sekali hubungannya dengan kongres,” tegas Syarif yang mantan Menteri Koperasi dan UKM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini. (Baca juga: Ditanya Maju Ketua Umum Lagi, SBY Mengaku Belum Putuskan)

Sebelumnya, ketiga kader Demokrat, melalui kuasa hukumnya, Rio Ramabaskara, mengajukan somasi ke DPP Partai Demokrat. Somasi itu ditembuskan kepada Ketua Harian Demokrat Syarif Hasan dan Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Somasi itu berkaitan dengan pemecatan sepihak yang dilakukan DPP terhadap ketiga kader tersebut. Rio mengatakan Surat Keputusan pemberhentian sepihak tersebut dikeluarkan DPP pada Agustus 2014. Namun SK tersebut itu terbit tanpa ada pemberitahuan kepada para Ketua DPC tersebut.

Ketua DPC Nganjuk, Pasuruan, dan Surabaya baru tahu diberhentikan karena diberi tahu oleh Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat Kementerian Dalam Negeri.

Surat somasi dilayangkan sekarang karena Kongres III Demokrat akan segera digelar pada 11-13 Mei. "Ini terkait hak yang melekat, yakni hak hukum dan politik. Mereka jadi kehilangan hak suara di Kongres," ujar Rio. (Baca juga: Pasek: Jika Saya Jadi Ketua Umum Demokrat, Jangan di-Anas-kan) (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER