Sutiyoso: KIH akan Bentuk Sekretariat Bersama

Christie Stefanie & Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 09:54 WIB
Sekretariat bersama yang dibentuk Koalisi Indonesia Hebat akan dipimpin oleh politisi senior PDIP Pramono Anung.
Presiden Joko Widodo ( kanan) menyantap soto bersama (kiri ke kanan) Ketua Umum PDI Perjuangan, Ketua Umum PPP hasil muktamar Surabaya M. Romahurmuziy, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella di Soto Gading, Solo, Jateng, Sabtu (14/2). (Antara Foto/Andika Betha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi Indonesia Hebat (KIH), partai pengusung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan membentuk Sekretariat Bersama. Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Sutiyoso mengatakan, sekber dibentuk untuk meningkatkan komunikasi dengan Jokowi.

Sutiyoso menjelaskan, sekretariat bersama tersebut akan berada di bawah pimpinan politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung.

"Kami menindaklanjuti untuk melakukan harmonisasi hubungan KIH dengan presiden yang selama ini dianggap kurang, kurang intens. Kami akan bentuk sekretaris bersama yang akan terdiri dari wakil-wakil anggota KIH," kata Sutiyoso saat berbincang dengan CNN Indonesia, Senin malam (4/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca: Penilaian untuk Reshuffle Menteri Kabinet Kerja Lewat Kinerja)

Menurut Sutiyoso, konsep secara umum mengenai keberadaan sekretariat bersama telah dibahas secara internal dalam pertemuan rutin bulanan KIH di kediaman Sutiyoso, 28 April lalu.

"Tetapi konsepnya bukan seperti zaman Pak SBY ada kantornya. Kami hanya ingin memastikan komunikasi berjalan baik," ujar Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso.

Di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Partai Demokrat sebagai pengusung utama kepemimpinan SBY memang membentuk sekretariat bersama. Sekretariat tersebut dipimpin langsung oleh SBY dengan dibantu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai ketua harian.

Sekber yang dibentuk pada Mei 2010 itu bertujuan untuk memastikan bahwa koalisi yang digagas Demokrat dapat menguatkan pemerintahan SBY-Boediono yang saat itu menghadapi cukup banyak persoalan dan tekanan. Sekretariat bersama ini juga memastikan bahwa partai pengusung pemerintah di parlemen mendukung penuh program pemerintah dan melakukan kritik secara proporsional.

(Baca: Soal Reshuffle, Jokowi: Tanyakan ke Pak JK)

Sejumlah politisi dan pengamat politik kala itu menilai, pembentukan sekber oleh SBY sebagai kepanikan karena situasi politik yang mengancam pemerintahan. Meski ada juga yang menganggap bahwa pembentukan itu merupakan bukti kepiawaian SBY dalam mengelola partai koalisi pemerintahan.

Sementara sekretariat bersama yang digagas KIH saat ini, sebelumnya pernah mengemuka saat Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mewacanakan hal itu. Menurut Karding, sekber dapat merepresentasikan pemerintah dan partai pengusung yang bertugas mengatur pertemuan dan pembahasan rutin, serta mengomunikasikan kebijakan yang dibuat pemerintah.

Kepada CNN Indonesia, Pramono Anung menolak berkomentar terkait rencana pembentukan sekretariat bersama tersebut. "Saya enggak berkomentar ya, saya enggak berkomentar soal itu," kata Pramono, Senin malam. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER