Islah Atau Konsolidasi, Dianggap Kader Golkar Tak Penting

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 12:52 WIB
Wacana islah atau konsolidasi dianggap bukan masalah nomer satu. Bagi Firman Soebagyo, revisi UU Pilkada untuk keberhasilan partai jauh lebih menarik.
Para pendukung Golkar hasil Munas Bali bersorak bersama usai sidang putusan terkait sengketa dualisme kepengurusan Partai Golkar di PTUN , Jakarta, Senin(18/5). PTUN membatalkan keputusan Menkumham yang mengakui kepengurusan Golkar yang dipimpin Agung Laksono. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ucapan Partai Golongan Karya kubu Munas Ancol mengenai adanya konsolidasi damai antara dua kubu di Partai Golkar ditanggapi santai oleh salah satu kader dari kubu Munas Bali.

Firman Soebagyo selaku kader Golkar mengatakan dirinya tidak peduli soal rencana islah atau konsolidasi damai antara dua kubu Partai Golkar.

Dia lebih memikirkan agar Partai Golkar bisa ikut Pilkada 2015. Menurutnya Partai Golkar memiliki pendukung terbanyak kedua di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mau bentuknya islah atau konsolidasi damai tidak masalah. Golkar ini terbesar kedua maka tidak bisa diabaikan begitu saja," ujarnya saat ditemui di kompleks DPR RI, Kamis (28/5).

"Kami hanya meminta untuk seluruhnya, baik Presiden Indonesja ataupun Menkumham untuk tidak main-main. Komisi Pemilihan Umum pun harus memiliki jiwa kenegaraan," katanya.

Firman pun langsung menyinggung kembali soal usulan revisi terhadap Undang-Undang No. 8 Tahun 2015 tentang Pilkada.

Seperti yang sebelumnya sudah dia tekankan, revisi yang akan dilakukan terhadap UU Pilkada adalah revisi terbatas dan tidak akan ada persoalan.

Apalagi, saat rapat konsultasi dengan KPU digelar beberapa waktu lalu, Ketua KPU Husni Kamil Manik ingin ada payung hukum seandainya rekomendasi yang ditawarkan DPR RI mau diakomodir.

"KPU saat itu mengatakan agar tiga rekomendasi bisa diakomodir maka harus ada revisi UU. Ini pun hanya revisi terbatas," kata Firman.

"Kalau kita semua sepakat soal pasal-pasal yang mau direvisi maka Insya Allah tidak akan ada persoalan. Kecuali ada oknum yang memiliki kepentingan lain, itu yang tidak mau kami kehendaki," ujarnya tegas.


(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER