Jakarta, CNN Indonesia -- Survei dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) tidak hanya soal kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Survei ini juga untuk melihat bagaimana pandangan kelompok pekerja profesional tentang perlu tidaknya perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja untuk meningkatkan kinerja pemerintahan.
Berdasarkan hasil survei, sebanyak 60,4 persen responden berpendapat perlunya reshuffle kabinet. Hanya 38 persen responden yang menyatakan tidak perlu, dan hanya 1,6 persen yang tidak menjawab.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mendapatkan persentase paling banyak sebagai menteri yang perlu di-reshuffle, yaitu sebesar 59,6 persen. Sementara, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memperoleh persentase terbesar sebagai menteri yang perlu dipertahankan, yaitu sebesar 80,4 persen. (Baca juga:
Isu Rombak Kabinet Merebak, Menteri-Menteri Pasrah)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio berpendapat Jokowi harus segera angkat bicara kepada publik terkait reshuffle kabinet. Ketidakjelasan soal reshuffle kabinet, kata Hendri, akan membuat para menteri berspekulasi masing-masing.
"Dulu SBY juga mendapatkan tuntutan yang sama soal reshuffle saat enam hingga delapan bulan kepemimpinannya. Namun dia langsung sampaikan akan evaluasi setelah setahun. Sementara, Jokowi diam saja," katanya.
Isu soal perombakan kabinet ini muncul lagi setelah Jokowi meminta laporan sebanyak dua lembar pada para menterinya. Laporan itu berisi apa yang sudah mereka capai dalam enam bulan dan apa yang akan mereka lakukan dalam enam bulan ke depan.
Isu itu makin kuat setelah Jokowi saat berkunjung ke Tanjung Priok dan marah-marah karena lamanya waktu bongkar muat. Jokowi lalu mengancam akan memecat pejabat hingga menteri yang membuat waktu bongkar tetap lama.
Apalagi usai marah-marah dan menerima laporan dari para menterinya, Jokowi mengaku ada kementerian yang mendapat rapor merah. Kriteria penilaian atas kinerja menteri, disebutkan oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto hanya Jokowi yang tahu. (Baca juga:
Presiden Jokowi Sebut Ada Kementerian Dapat Nilai Merah)
Hanya saja, para partai politik, terutama partai pendukung Jokowi di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tak begitu sepakat dengan rencana Jokowi. Kalau pun jadi perombakan kabinet, mereka meminta jatah menteri dari parpolnya masing-masing tidak berubah. (Baca juga:
Ditanya Isu Reshuffle, Pimpinan Partai KIH Irit Bicara)
Responden dalam survei yang dilakukan oleh KedaiKOPI ini adalah pekerja profesional sebanyak 250 orang. Mereka tersebar di tiga kawasan bisnis Jakarta, yaitu Sudirman, Thamrin, serta Kuningan-Rasuna Said. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.
Dengan menggunakan metode ini, responden dipilih berdasarkan karakter tertentu, yaitu berpenghasilan di atas Rp 5 juta, mempunyai mobil, memiliki latar belakang pekerjaan di salah satu unit usaha, seperti perbankan, pialang saham, akuntansi, jasa keuangan, serta memiliki jabatan minimal asisten manajer. (Baca juga:
Isu Rombak Kabinet, NasDem Minta Jatah Tak Berubah)
Proses pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 26 Mei hingga 3 Juni 2015, melalui wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner terstruktur.
(hel)