Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo menjaga kepemimpinannya. Permintaan ini disampaikan menanggapi pernyataan adanya menteri di Kabinet Kerja yang menghina Presiden Jokowi, seperti yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kemarin (28/6).
Selain itu, Fahri turut meminta kepada Tjahjo untuk mengungkapkan siapa sesungguhnya yang menghina Presiden Jokowi. Tjahjo juga diminta membeberkan seperti apa penghinaan yang dilakukan oleh menteri tersebut. Permintaan itu disampaikannya, agar hal ini tidak menjadi polemik baru di pemerintahan.
"Harus segera diklarifikasi dan diakhiri," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan, Koalisi Merah Putih saat ini mendukung Jokowi agar bisa menjalakan pemerintahan dengan baik. Bahkan KMP berharap tidak ada masalah dalam pemerintahan. (Baca juga:
PDIP: Ada Menteri Perempuan Sebut Jokowi Peragu)
Namun masalah yang terjadi, kata Fahri, sepertinya berasal dari dalam kabinet itu sendiri.
SIMAK FOKUS: Siapa Terdepak dari Kabinet Jokowi?Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan, ada menteri di Kabinet Kerja yang mencela Presiden Jokowi. Kendati demikian, Tjahjo enggan untuk menyebutkan nama dari menteri yang dimaksud.
Tjahjo pun tidak merincikan penghinaan seperti apa yang dilakukan oleh menteri tersebut kepada Presiden Jokowi. Namun, mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini mengatakan hal itu menunjukkan ketidakloyalan.
Tjahjo pun merasa heran dengan koleganya yang mulai berseberangan dengan Jokowi. Padahal, ia merasa kondisi psikologis para menteri seharusnya tidak terganggu hal-hal di luar pekerjaan, seperti isu perombakan kabinet. (Baca juga:
Legislator PAN: Jokowi Bisa Kendalikan Menterinya Tidak sih?)
Hal serupa diutarakan oleh Masinton. Ia mengatakan, celaan tersebut disampaikan karena semakin santernya isu reposisi kabinet yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Menurutnya, menteri selaku pembantu presiden menyampaikan kritik kepada presiden secara langsung, bukan melalui orang lain.
Tidak hanya itu, Masinton pun mengindikasikan menteri yang menghina presiden bukan berasal dari partai pendukung. Melainkan profesional independen dan bekerja dibawah sektor perekonomian.
(sur)