Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi I DPR Pramono Anung meyakini Sutiyoso akan dianggap layak untuk menjadi Kepala Badan Intelijen Negara Republik Indonesia. Pramono bahkan menilai penilaian tersebut akan diberikan secara aklamasi oleh Komisi I DPR.
Diketahui, uji kelayakan dan kepatutan terhadap Sutiyoso kini tengah istirahat. Selama kurang lebih satu jam, Sutiyoso menyampaikan visi dan misinya yang kemudian dilanjutkan dengan mendengar pandangan dari sepuluh fraksi di DPR.
"Hampir semua fraksi memberikan catatan secara positif. Pak Sutiyoso akan dipilih secara aklamasi," ujar Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/6). (Baca juga:
Sutiyoso 'Dipermak' Jadi Kepala BIN Setelah Lebih 50 Tahun)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa diutarakan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais. Menurutnya, pemaparan dan pendalaman yang disampaikan oleh Sutiyoso dalam uji kelayakan dan kepatutan beberapa waktu lalu sangat meyakinkan. Oleh karena itu, Hanafi mengatakan tak ada lagi hal yang perlu dirisaukan dari Sutiyoso.
"Kemungkinan besar akan setuju," ucapnya. (Baca juga:
Kepala BIN: Mayoritas Anggota Kami Sipil)
Dalam uji kelayakan dan kepatutan tadi, Sutiyoso memiliki waktu 15 menit untuk menyampaikan visinya. Sutiyoso mengatakan dirinya akan membangun BIN untuk lebih tangguh dan profesional.
Tak hanya itu, dirinya turut akan membuat BIN mampu menyediakan intelijen secara cepat, tepat dan akurat dalam rangka mendeteksi, menangkal dan menanggulangi segala bentuk ancaman yang membahayakan eksistensi, keutuhan, keamanan dan kepentingan nasional.
Bang Yos, sapaan Sutiyoso, mengatakan dalam kepemimpinannya, seluruh aspek di internal BIN akan dibangun secara modern, agar mendapatkan standar terbaik seperti intelijen lainnya. (Baca juga:
Sutiyoso, Jenderal Lapangan yang Jadi Spion Jokowi)
Menurutnya, hal-hal tersebut yang saat ini dibutuhkan intelijen Indonesia. Sutiyoso pun mengatakan, hal itu yang perlu dipenuhi secara simultan bagi intelijen Indonesia. Setelah itu, Sutiyoso pun mengaku akan menyalurkan visinya melalu 11 butir misi.
11 butir misi tersebut memang tidak dipaparkan oleh Sutiyoso secara terbuka kepada publik. Sesuai dengan kesepakatan di awal antara Komisi I DPR dan Sutiyoso, pemaparan dan pendalaman misi dan program intelijen Indonesia ke depan akan dilakukan secara tertutup.
Kendati demikian, Sutiyoso mengatakan, 11 butir misi itu telah mencakup penguatan koordinasi intelijen negara, hingga modernisasi peralatan. Tak hanya itu, program yang dirumuskan nantinya terdiri dari delapan program.
BACA FOKUS:
Ujian Buat Bos Intel Jokowi (hel)