Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini sudah memiliki jabatan dan posisi yang lebih baik ketimbang menjabat sebagai menteri.
"Dia sudah punya jabatan yang sudah tinggi di luar negeri, masa kita tarik lagi, kita punya tokoh yang sudah berkiprah secara internasional," kata JK Di Kantornya, Jakarta, Jumat (03/06).
Kendati telah bertemu berkali-kali dengan Sri Mulyani, JK mengatakan tak pernah menyinggung kursi tawaran menteri pada Sri Mulyani. Menurut JK dengan posisi yang dipegangnya saat ini, tawaran sebagai menteri berpeluang ditolak oleh Sri Mulyani.
(Baca juga: Darmin Nasution dan Alex Rusli Ditawari jadi Menteri?)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya, JK memanfaatkan pertemuan dengan Sri Mulyani lebih banyak untuk mendiskusikan persoalan ekonomi tanah air. "Kita bicara tentang ekonomi tidak bicara tentang jabatan," ujarnya.
Untuk diketahui, sumber CNN Indonesia menyatakan ada 17 menteri yang telah dievaluasi Istana. Dari jumlah itu, empat menteri telah ditandai dan diusulkan untuk diganti karena dinilai berkinerja buruk.
Keempat menteri itu seluruhnya jajaran bidang ekonomi, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago.
(Baca juga: Dianggap Tak Kredibel, Jokowi Diminta Ganti Menkeu dan Menko)Kamis pekan lalu (18/6), Jokowi sudah menyebut ada kementerian yang mendapat rapor merah. Hal itu ia sampaikan usai seluruh kementerian mengumpulkan laporan kinerja periode November 2014-Mei 2015 sekaligus laporan perencanaan periode Juni-November 2015. Jokowi mengatakan selalu mengevaluasi kinerja menterinya melalui berbagai laporan dan melihat hasil kerja mereka di lapangan.
Usai itu, Jokowi mengundang banyak ekonom datang ke kantornya untuk meminta masukan terkait kinerja para menteri-menteri bidang ekonomi yang disusunnya. Hal tersebut sejalan dengan rencana Jokowi merombak susunan menteri kabinet kerja seperti yang dilontarkannya beberapa waktu lalu.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, alasan Jokowi mengundang dirinya dan rekan-rekan ekonom lainnya adalah untuk menerima penilaian atas kinerja para menterinya tersebut.
(Baca juga: JK Tegaskan Reshuffle soal Kinerja, Bukan Personal)Destry berpendapat saat ini perekonomian Indonesia tidak terlalu baik dalam persepsi pelaku pasar. Contohnya, meskipun pemerintah memiliki banyak rencana pembangunan infrastruktur tetapi masih minim publikasi. Akibatnya para calon investor masih kesulitan memonitor potensi yang disediakan pemerintah untuk berinvestasi di sektor tersebut.
BACA FOKUS:Siapa Terdepak dari Kabinet Jokowi? (hel)