Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surahman Hidayat mengklaim tidak ada perpecahan di internal partainya. Dia menepis tudingan susunan pengurus partai saat ini banyak mengeliminasi rombongan kader yang memiliki kedekatan dengan Anis Matta.
"Tidak ada kubu-kubuan. Di PKS itu satu. Satu suara. Dan jangan dimunculkan lagi istilah itu," ujar Surahman di Gedung DPR, Rabu (16/9).
Menurut Surahman, perombakan susunan pengurus di PKS saat ini dilakukan dengan menyesuaikan tuntutan eksternal di masyarakat dan internal partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tuntutan eksternal masyarakat berharap PKS bisa lebih hadir bersama masyarakat dalam situasi apapun dengan bersikap lebih peduli dan produktif.
Sementara tuntutan internal partai menghendaki pengorganisasian partai dikelola secara lebih profesional dan mengedepankan kredibilitas karakter.
Surahman tidak menampik ada sejumlah nama lama yang tidak lagi menjabat di pos penting kepengurusan. Namun hal itu dilakukan semata menyesuaikan dengan posisi jabatan publik yang mereka emban. (Baca:
Sadar Usia, Fahri Hamzah Maklum Tak Dapat Jabatan di PKS)
"Itu kan tentu mereka di posnya itu sudah cukup sibuk. Salah satu pertimbangannya ya tidak perlu lagi ditambah kesibukannya," kata dia.
Ketua Mahkamah Kehormatan DPR itu mengamini sikap PKS saat ini masih memposisikan berdiri di luar pemerintahan. Namun hal itu tidak lantas dimaknai sebagai sikap yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah yang pro rakyat.
Dalam hal ini, Presiden PKS Sohibul Iman telah memberi arahan agar partai tetap mengutamakan kepentingan rakyat dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesejahteran rakyat. (Baca:
Tiga Pesan Presiden Baru PKS Buat Kadernya)
"Arahannya kan hasil musyawarah, yakni menguatkan jati diri dan menguatkan kepedulian masyarakat," kata Surahman.
(obs)