Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan memberi izin bagi Kepala Daerah untuk menjadi kutu loncat dalam Pilkada di daerah lainnya meski masa jabatannya belum selesai.
"Saya kira tidak ada masalah. Ini kan prestasi, makanya lewat Pilkada serentak semua Kepala Daerah diuji,” kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, usai memimpin upacara HUT Pemadam Kebakaran ke-97 di Semarang, Selasa (1/3).
Tjahyo memberikan contoh prestasi Presiden Jokowi yang memulainya dari jabatan Wali Kota Solo hingga akhirnya menjadi Presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lihat pak Jokowi. Dari Wali Kota Solo terus ke Gubernur DKI, padahal bukan putra daerah. Semua karena prestasi,” tambah Tjahjo.
Terkait mulai ramainya bursa DKI-1, Tjahjo sebagai Menteri Dalam Negeri tak ingin memberikan dukungan kepada siapapun agar dirinya sebagai bagian dari Pemerintah bersikap netral.
"Saya sebagai Mendagri tidak mau mendukung satu per satu orang. Semua harus didukung untuk kemajuan daerah," ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator Wilayah Pemenangan Pilkada DKI Jakarta Partai NasDem Viktor Laiskodat mengatakan pemimpin yang bagus sebaiknya tidak menumpuk di Jakarta. Hal itu disampaikannya menanggapi urungnya niatan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk maju di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Ridwan Kamil benar, sekelas dia yang bagus seharusnya ada di setiap daerah di Indonesia," ujar Viktor Laiskodat saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (29/2).
Menurutnya, setiap daerah di Indonesia memerlukan pemimpin seperti Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Ridwan Kamil di Bandung dan Tri Rismaharini di Surabaya. Menurutnya, hal itu akan mempercepat kemajuan Indonesia.
"Jangan semua numpuk di Jakarta. Kalau itu semua bagus di Indonesia, kan cepat maju. Dari pada ngumpul di Jakarta semua," katanya.
(bag)