Jakarta, CNN Indonesia -- Perombakan Fraksi PKS kemarin dianggap berbeda dari kebiasaan lama. Legislator Fraksi PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, dewan pimpinan pusat (DPP) biasanya melibatkan pimpinan fraksi sebelum merotasi anggotanya.
Dia menuturkan, dalam rapat pleno Senin (11/4) siang terungkap, pimpinan fraksi tidak dilibatkan sama sekali dalam merombak fraksi dan alat kelengkapan dewan.
"Ini mungkin gaya kepemimpinan baru PKS. Semakin dewasa umur politik PKS seharusnya semakin terbuka dalam pengambilan keputusan," ujar Mahfudz di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (12/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfudz sebelumnya menjabat sebagai Kapoksi sekaligus Ketua Komisi I DPR RI selama dua periode. DPP merotasi ia menjadi Anggota Komisi IV DPR. Pemberitahuan rotasi baru diketahuinya sesaat sebelum Ketua Fraksi Jazuli Juwaini membacakannya kepada media.
Dia menuturkan, banyak anggota fraksi yang meminta penjelasan DPP melalui audiensi terkait perombakan. Namun, belum ada kabar lebih lanjut atas permintaan itu.
Senada, Fahri Hamzah merasa sedih melihat perombakan fraksi. Dia mengatakan, biasanya ada tahap wawancara sebelum merombak fraksi.
Menurutnya, hal itu berkaitan dengan performa dan akuntabilitas kinerja anggota. Namun, dia enggan berkomentar lebih lanjut dikarenakan pemecatan yang diterimanya.
"Saya kan bukan kader. Dulu zaman Irwandi, dicek secara psikologi lebih cocok di mana. Supaya profesional karena ini jabatan publik," kata Fahri.
Kemarin, Jazuli membacakan susunan kepemimpinan fraksi yang baru dan penempatan anggotanya di alat kelengkapan dewan. Perombakan terjadi di seluruh alat kelengkapan dewan.
Menurutnya, rotasi dilakukan agar 40 anggota fraksi PKS memiliki pengalaman dan pengetahuan luas. Dia pun membantah rotasi dilakukan karena berkaitan dengan pemecatan Fahri.
(pit)