Sempat Ingin Usung Ahok, PDI Perjuangan Kini Patah Hati

Alfani Roosy Andinni | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mei 2016 14:56 WIB
PDI Perjuangan mengaku sempat tertarik untuk mengusung Ahok untuk jadi Cagub DKI Jakarta. Namun belakangan Ahok memilih maju melalui jalur perorangan.
PDIP ingin mengusung Ahok jadi calon gubernur namun harus patah hari lantaran Ahok memilih jalur independen. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Eva Kusuma Sundari mengakui partainya sempat terpincut pada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk diusung dalam Pilkada DKI Jakarta tahun depan. Namun Ahok malah memilih maju melalui jalur perorangan sehingga membuat partai berlambang banteng bermoncong putih itu patah hati.

Menurut Eva, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga sudah menginginkan Ahok untuk diusung dalam Pilkada.

"Awalnya Bu Mega kepingin pak Ahok, tapi pak Ahoknya pilih jalur independen. Kami jadi patah hati," kata Eva kepada CNNIndonesia.com, Kamis (12/5).

Selama ini, PDI Perjuangan, kata Eva sudah membantu Ahok. Misalnya saat ia ditolak Koalisi Merah Putih (KMP) di DPRD DKI untuk jadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Ahok ditolak karena dianggap ada dua pelanggaran yang dilakukan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi asal PDI Perjuangan, yakni pelanggaran prosedur dan pelanggaran kesepakatan komitmen. Surat penolakan juga telah disampaikan ke presiden ketika itu.

Namun saat itu Jokowi malah menandatangani Keputusan Presiden terkait pelantikan Ahok dan melantiknya di Istana Negara. Ahok merupakan kepala daerah pertama yang dilantik di Istana oleh Presiden sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah.

"Kami bantu mati-matian, pelantikan di Istana. Banyak yang kami bantu tapi Pak Ahok sekarang seperti ini," kata Eva.

Ahok memutuskan maju dalam Pilkada melalui jalur independen. Relawan Teman Ahok, saat ini terus mengumpulkan KTP warga Jakarta sebagai salah satu syarat dukungan.

Ahok menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai calon wakilnya.

Meski melalui jalur independen, dua partai politik sudah menyatakan dukungannya pada Ahok yakni NasDem dan Hanura.

Berdasarkan hasil jajak pendapat beberapa lembaga survei, Ahok masih diunggulkan untuk terpilih lagi. Tingkat keterpilihan dan popularitasnya masih jauh di atas nama-nama lain seperti Sandiaga Uno, Abraham Lunggana, atau Yusril Ihza Mahendra.

PDI Perjuangan sendiri saat ini belum memutuskan untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Sebagai pemilik suara mayoritas, PDI Perjuangan berhak mengusung pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lain.

Selain membuka pendaftaran bagi calon dari luar partai, PDI Perjuangan juga melakukan pemetaan politik pada kadernya yang dinilai potensial. Sejauh ini diakui elektabilitas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih yang tertinggi dibandingkan kader-kader PDI Perjuangan yang lain.

Namun Risma dalam beberapa kesempatan menyatakan enggan maju bersaing untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia beralasan masih ingin bekerja untuk warga Surabaya. Risma baru dilantik pada Februari 2016 lalu untuk periode keduanya sebagai Wali Kota Surabaya. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER