Pati, CNN Indonesia -- Pemilihan kepala daerah di tujuh wilayah di Jawa Tengah berlangsung kondusif. Tak ada kendala berarti kecuali hambatan banjir di Kabupaten Pati.
Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, akibat banjir sejumlah tempat pemungutan suara di Pati harus dipindahkan.
"Bersyukur semua berjalan kondusif, tidak ada gejolak yang berarti. Yang menjadi kendala hanyalah faktor alam karena cuaca yakni banjir," kata Ganjar kemarin saat meninjau TPS di Pati yang terkepung banjir.
Ganjar meninjau langsung empat daerah yang menggelar pilkada bersama Kapolda Inspektur Jenderal Condro Kirono dan Panglima Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal Jaswadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Pati, enam daerah lain yang menggelar pilkada adalah Kabupaten Brebes, Cilacap, Banjarnegara, Batang, Jepara, dan Kota Salatiga.
 Ganjar Pranowo bersama Kapolda dan Pangdam Diponegoro saat meninjau Pilkada di Pati, Jawa Tengah. (CNN Indonesia/Damar Sinuko) |
Untuk di Pati sendiri, Pilkada hanya diikuti calon tunggal. Pasangan Haryanto – Saiful Arifin harus melawan kotak kosong di kertas suara. Pasangan ini harus mendapat perolehan suara 50+1 persen.
Ganjar menilai, jika yang menang adalah pasangan calon, tentu sudah bisa diketahui bagaimana kebijakan mereka. Yang bakal jadi fenomena unik adalah jika yang menang adalah kotak kosong.
"Apapun harus kita terima kalau memang ini proses demokrasi, masyarakat harus legowo semua," ujar Ganjar.
Sesuai dengan Undang-undang Pilkada jika pasangan calon tidak sampai mendapat perolehan suara hingga 50+1 persen, maka pasangan calon dinyatakan kalah dan diperkenankan ikut kembali pada pilkada selanjutnya.
Kekosongan jabatan yang terjadi akan disiasati dengan pengangkatan pelaksana tugas oleh Gubernur setempat.
Selain Pati, ada 100 daerah lainnya menggelar pilkada serentak kemarin, termasuk DKI Jakarta. Sejauh ini dalam catatan kepolisian, belum ada konflik terkait dengan pelaksanan pilkada.