Jakarta, CNN Indonesia -- Arief Budiman terpilih menjadi ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI periode 2017-2022. Terpilihnya Arief merupakan hasil musyawarah dan mufakat dari seluruh komisioner dalam rapat pleno pertama KPU periode 2017-2022.
"Kami bersepakat dalam rapat pleno KPU menetapkan saudara Arief Budiman sebagai Ketua KPU RI untuk masa jabatan 2017-2022," kata komisioner KPU Hasyim Asy'ari di Media Center KPU RI, Rabu (12/4).
Selain memilih ketua, rapat pleno tersebut juga menentukan komisioner KPU yang menjadi perwakilan KPU sebagai anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), yaitu Hasyim Asy'ari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat pleno tersebut juga sekaligus menentukan pembagian penanggung jawab divisi kerja komisioner KPU serta pembagian koordinator wilayah.
Menurut Hasyim, pembagian penanggung jawab divisi dan koordinator wilayah tersebut masih merujuk pada undang-undang pemilu yang masih berlaku saat ini. Jika nantinya ada perubahan dalam undang-undang baru yang saat ini masih dalam pembahasan, maka KPU akan dilakukan perubahan menyesuaikan peraturan yang baru.
Sementara itu Ketua KPU terpilih Arief Budiman mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk memimpin KPU selama lima tahun mendatang.
"Terima kasih kepada seluruh komisoner dan pak sekjen atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk menjadi dirigen dalam orkestra penyelenggaran pemilu ke depan, orkestra harus mampu memainkan lagu secara harmonis," ucap Arief.
Dia optimis pemilu ke depan akan berjalan dengan baik karena tujuh komisioner KPU yang terpilih merupakan sosok yang ahli dan berpengalaman dalam melaksanakan tahapan pemilu di Indonesia.
"Dengan dukungan semua pihak perjalanan pemilu ke depan semakin baik, semakin dipercaya, sehingga hasilnya pun bisa dipercaya menghasilkan pemimpin yang berkualitas juga," ujarnya.
 Ketua KPU terpilih Arief Budiman (tengah) memberikan keterangan pers terkait pemilihan Ketua KPU. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Fokus Program Jangka Pendek dan Jangka PanjangPara komisioner KPU akan segera fokus untuk melakukan program kerja jangka pendek dan jangka panjang yang juga sudah dibahas dalam rapat pleno tersebut.
"Pilkada masih ada putaran dua DKI, kemudian pilkada di Papua masih menyisakan lima kabupaten/kota yang harus segera ditindaklanjuti, ini yang kami sebut dengan persoalan jangka pendek yang harus segera ditangani," kata Hasyim Asy'ari.
Sementara untuk program jangka panjang antara lain pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019. Hasyim menyebut, dalam program jangka panjang tersebut KPU akan segera menyiapkan rencana strategis (renstra) KPU periode 2017-2022 sebagai pedoman strategis KPU dalam menyiapkan rencana kerja ke depan.
Nantinya renstra tersebut akan diterjemahkan menjadi tahapan program dan kegiatan KPU. Lebih teknisnya, kata Hasyim, tahapan program dan kegiatan tersebut akan dibuat menjadi perencanaan operasional KPU.
"Perencanaan-perencanaan ini tentu saja menggunakan rancangan yang sekarang sudah ada maupun perkembangan pembicaraan pembentukan undang-undang di DPR. Nanti fiksnya renstra, tahapan, dan rencana operasional kami tetapkan begitu undang-undang sudah ditetapkan," ujar Hasyim
Sementara Arief mengatakan, dalam waktu dekat KPU juga akan melakukan rapat pimpinan antara komisioner, kepala biro, dan wakil kepala biro.
Menurutnya, rapat pimpinan tersebut tidak hanya untuk membahas masalah pekerjaan, tetapi juga menjadi satu forum untuk membangun team building yang kuat sebagai bentuk konsolidasi internal KPU.
Sementara untuk konsolidasi eksternal, Arief menyebut KPU juga akan melakukan pertemuan dengan stakeholder terkait dengan penyelenggaran pemilu.
"Kami akan bertemu dengan DPR, pemerintah, kemudian anggaran akan bicara dengan BPK, perencanaan ketemu Bapenas, jadi beberapa stakeholder itu kami akan segera temui," katanya.