Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu faktur yang penyebab kecelakaan bermotor adalah, pengemudi yang lalai karena rasa kantuk. Hal inilah yang memicu para mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) menciptakan helm pencegah kantuk.
Bentuknya seperti helm biasa, tapi di dalam sudah terdapat kabel, prosesor dan beberapa sensor yang akan mencegah penggunanya kantuk. Helm antikantuk ini disebut
Anti-Drowsing System (Androsys).
"Idenya muncul dari banyaknya kecelakaan motor karena pengendara mengantuk," kata Ricky, mahasiswa Teknik Manufaktur Ubaya angkatan 2010.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Androsys bekerja dengan mendeteksi denyut nadi pengguna yang disalurkan lewat sebuah kabel. Dari sini prosesor dan sensor di dalam helm mendeteksi apakah pengendara sedang mengantuk atau tidak.
Rata-rata denyut nadi yang normal berdetak sebanyak 80 kali per menit. Jika sensor mendeteksi denyut di bawah itu, maka bisa diasumsikan bahwa pengendara sedang mengantuk.
Dari sini sensor akan menciptakan getaran kecil pada helm untuk mencegah kantuk. Cara ini diklaim efektif untuk menjaga konsentrasi para pengendara.
Penemuan helm antikantuk itu kemudian dibawa ke Internatuonal Invention Inovation and Design di Universiti Teknologi Mara Segamat, Johor, Malaysia 20 Agustus 2014 lalu. Produk ini diadu dengan beberapa temuan dari negera lain.
Androsys meraih medali emas untuk kategori inovasi mengalahkan 112 peserta dari Amerika, Swedia, Australia dan Malaysia. Helm antikantuk ini rencananya akan diproduksi massal dan bisa dijual sekitar Rp 500 ribu per unit.