Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia jasa transportasi Uber dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan para investor untuk mengumpulkan pendanaan tahap baru yang membuat nilai perusahaan itu mencapai US$ 17 miliar atau sekitar Rp 206 triliun.
Menurut laporan
Reuters, Uber akan membuka investasi tahap baru sebesar US$ 1 miliar dari sejumlah investor, antara lain Blackrock, TPG, Google Ventures dan Menlo Ventures. Sejumlah perusahaan di luar Silicon Valley dan Wall Street juga dilaporkan bakal investasi di Uber.
Kabar ini datang dari
Financial Times mengutip sumber yang dekat dengan keuangan perusahaan Uber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uber didirikan di San Francisco, California, Amerika Serikat, oleh Travis Kalanick dan Garreth Camp pada 2009 silam. Perusahaan rintisan ini dengan cepat meningkatkan valuasi mereka.
Dalam keterangan di situs web, Uber mengklaim telah beroperasi di 200 kota di 45 negara. Keberadaan Uber di suatu kota, termasuk Jakarta, kerap diprotes oleh regulator transportasi setempat dan sopir taksi lantaran tak memiliki izin operasional transportasi publik.
Uber menyediakan layanan sopir pribadi bagi penumpang yang telah memasang aplikasi Uber di ponsel dan telah mendaftarkan kartu kreditnya di sana. Penumpang dapat memesan kendaraan dari para sopir Uber yang dibayar dengan tagihan di kartu kredit. Bukti transaksi akan dikirim via surat elektronik.
Pada pertengahan 2014 lalu, lebih dari 10 ribu sopir taksi di Eropa turun ke jalan memprotes Uber. Ini antara lain terjadi di kota London, Paris, Madrid, Milan, Berlin.
Bahkan, beberapa pemrotes membawa kasus Uber ke ranah politik. Sejumlah sopir taksi mendesak anggota parlemen untuk melarang operasional Uber karena telah berdampak langsung pada pendapatan sopir dan perusahaan taksi.
Uber nampaknya mengerti posisi tersebut. Karena itu lah, baru-baru ini perusahaan merekrut David Plouffe, mantan manajer tim kampanye politik Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.