PERANTI LUNAK

Google Bikin Kecerdasan Buatan untuk Ceritakan Gambar

CNN Indonesia
Kamis, 20 Nov 2014 08:57 WIB
Google sedang mengembangkan peranti lunak dengan tingkat kecerdasan buatan tinggi yang dapat mendeskripsikan sebuah gambar dengan akurat.
Google sedang mengembangkan peranti lunak dengan tingkat kecerdasan buatan tinggi yang dapat mendeskripsikan sebuah gambar dengan akurat (Getty Images/Justin Sullivan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kompetisi untuk menyempurnakan kecerdasan buatan kini mulai terlihat. Google sebagai salah satu raksasa teknologi tidak ingin ketinggalan untuk bersaing di sana.

Google tengah mengembangkan sebuah peranti lunak dengan tingkat kecerdasan buatan tinggi yang dapat mendeskripsikan sebuah gambar dengan akurat.

Bahkan nantinya peranti lunak ini ditargetkan bisa "melihat" gambar dan memberi tanggapan dengan cara yang kurang lebih sama dengan pola pikir manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun saat ini masih dalam tahap pengujian, rencananya dalam jangka panjang Google akan membuat peranti lunak ini untuk membantu tunanetra dalam mendeskripsikan visual dengan akurat.

Dalam mengembangkan kecerdasan buatan, Google nampaknya dibantu oleh DeepMind. Google telah mengakuisisi DeepMind asal London sebesar US$ 400 juta pada Januari 2014.

Di situs web DeepMind, perusahaan mengatakan misinya untuk menggabungkan "teknik terbaik dari pembelajaran dan sistem mesin neurosains guna membangun algoritma pembelajaran untuk keperluan umum yang kuat."

Google bukan satu satunya pihak yang mengembangkan teknologi ini. Para ahli dari Stanford University, California, AS juga membuat terobosan serupa. Perbedaannya, kecerdasan buatan yang dihasilkan oleh Google menggunakan beberapa jaringan saraf dan bahasa pemrograman yang jauh lebih kompleks.

Meskipun pengembangan kecerdasan buatan ini ditujukan untuk kepentingan manusia di masa depan, banyak ahli yang berdebat soal keberadaan peranti lunak ini dan menganggap akan membahayakan kehidupan manusia.

Elon Musk, pendiri perusahaan mobil listrik Tesla Motors dan perusahaan penerbangan antariksa komersial SpaceX, adalah salah satu orang yang menolak kecerdasan buatan. Bahkan, Musk mengatakan bahwa kecerdasan buatan merupakan teknologi yang lebih berbahaya dari nuklir.

Ketika peranti lunak memiliki kesadaran diri dan mampu mengembangkan diri di luar kendali manusia, hal ini akan membahayakan untuk manusia itu sendiri.

Menurut Musk, bukan dia saja yang mengkhawatirkan kecerdasan buatan. "Perusahaan yang mengembangkan kecerdasan buatan telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan. Mereka mengenali bahaya ini, tetapi percaya bahwa mereka dapat membentuk dan mengontrol super intelijensi digital dan mencegah hal yang buruk dalam proses melahirkan diri kecerdasan buatan di internet. Itu masih harus diperhatikan," ujarnya.

Musk juga memprediksi, pada suatu saat nanti kecerdasan buatan ini dapat membangkitkan 'Terminator' dalam kehidupan nyata dan memusnahkan kehidupan manusia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER