Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen mobil listrik Tesla Motors asal Amerika Serikat, yang didirikan oleh Elon Musk, sedang dalam pembicaraan dengan produsen otomotif BMW asal Jerman untuk kemungkinan kerja sama membuat baterai mobil listrik dan komponen lainnya.
Elon Musk, yang sering disebut sebagai Tony Stark atau Iron Man dari dunia nyata, mengatakan bahwa mobil listrik BMW i3 yang menggunakan material serat karbon adalah hal yang "menarik" dan "relatif efisien."
Dalam mobil listrik i3 dan i8, BMW mengganti material besi dan baja dengan serat karbon yang ringan dan lentur guna mengimbangi berat tambahan akibat baterai yang dimuat dalam mobil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mengembangkan mobil listrik serat karbon ini, BMW bekerja sama dengan perusahaan SGL Carbon.
"Kami berbicara tentang apakah kita dapat berkolaborasi dalam teknologi baterai atau stasiun pengisian," ujar Musk kepada Der Spiegel dan dikutip oleh Re/code, Senin (24/11).
Seorang juru bicara Tesla di Jerman mengatakan bahwa diskusi antara Musk dan BMW tersebut merupakan diskusi santai, bukan tentang kerja sama formal.
Namun, para eksekutif Tesla dan BMW pada Juni lalu sempat bertemu untuk membahas pembuatan stasiun pengisian agar bisa dipakai pada berbagai jenis mobil listrik.
Tesla terus membuka peluang kerja sama dengan perusahaan otomotif yang punya keseriusan mengembangkan mobil listrik. Selain BMW, Tesla juga bekerjasama dengan Mercedes dan Toyota.
Musk dikenal sebagai seorang pengusaha yang punya pandangan jauh ke depan. Ia juga mendirikan perusahaan penerbangan ruang angkasa komersial SpaceX.
Baru-baru ini Musk menjanjikan SpaceX akan membangun kota di Planet Mars bersama dengan upaya perusahaan mengirim manusia ke Mars.