Jakarta, CNN Indonesia -- Sepak terjang inovasi Elon Musk seakan tak pernah berhenti. Setelah membuat perusahaan mobil listrik Tesla Motors dan membangun pesawat antariksa komersial SpaceX, kini pria yang sering disebut Iron Man dari dunia nyata itu berencana meluncurkan satelit internet.
Bukan hanya satu satelit, sebuah laporan di Wall Street Journal mengabarkan Musk sedang menyiapkan 700 mikro satelit ke ruang angkasa. Dana yang disiapkan untuk proyek ini adalah US$ 1 miliar dan menjalin kerja sama dengan Greg Wyler, mantan eksekutif Google yang kini mendirikan WorldVu Satellite Ltd.
Mikro satelit yang nantinya diluncurkan, memiliki bobot kurang dari 250 kilo gram dan berukuran setengah dari satelit komersial terkecil saat ini.
Musk dan Wyler telah mulai bekerjasama dalam proses penyediaan bahan baku dan manufaktur satelit tersebut dan ada kemungkinan mereka mendirikan pabrik di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari
TheGuardian, satelit yang dikembangkan ini nantinya diluncurkan dengan memanfaatkan fasilitas dari SpaceX. Musk dan Wyler mengembangkan satelit ini untuk menyediakan akses internet global dengan biaya yang murah. Proyek serupa juga dilakukan Google dan Facebook.
Musk memang dikenal sebagai pelaku bisnis yang punya pandangan bisnis jauh ke depan. Ia jadi pelopor perkembangan mobil listrik dan penerbangan antariksa komersial.
Ia juga dikenal dengan ide-ide yang mungkin bagi sebagian orang tidak masuk akal. Baru-baru ini Musk menjanjikan SpaceX akan membangun kota di planet Mars bersama dengan upaya perusahaan mengirim manusia ke Mars.
Karena ide-ide ini Musk sering disebut sebut sebagai Tony Stark atau Iron Man dari dunia nyata.
Dengan adanya rencana pembuatan dan peluncuran satelit ini, para analis memperkirakan SpaceX dapat bersaing dengan beberapa perusahaan teknologi lain seperti Sierra Nevada Corp. dan Britain's Surrey Technology yang juga memproduksi mikro satelit.
Usaha pembuatan dan peluncuran satelit memang tergolong bisnis yang sangat mahal. Sekitar 15 tahun lalu, perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat, Iridium menghabiskan dana hingga US$ 5 miliar untuk meluncurkan 66 satelit ke orbit sebelum mengalami kebangkrutan.
Saat itu, Iridium bertujuan menciptakan sistem telekomunikasi yang memungkinkan pengguna telepon genggam untuk melakukan panggilan dari mana saja di belahan dunia tanpa terhalang minimnya sinyal. Namun, pada akhirnya proyek ini gagal dan pemerintah AS menutup perusahaan ini.