Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring kemajuan teknologi dan ketersediaan layanan penyimpanan data
online (cloud), dokumen terkait pekerjaan, foto, bahkan video seakan tak pernah lagi disimpan dalam bentuk fisik. Semua percaya perusahaan tempat menyimpan data itu akan menjamin keamanan dan bakal tersimpan selamanya.
Tetapi Vint Cerf punya pandangan berbeda. Meski sering dijuluki sebagai salah satu "Bapak pendiri Internet," memprediksi dokumen yang tersedia hari ini sangat mungkin tidak dapat diakses.
Mengapa demikian? Menurut Cerf yang juga duduk di jajaran eksekutif Google, hal ini dimungkinkan karena terjadi pembaruan dan perbaikan peranti keras dan peranti lunak secara terus-menerus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerf kepada
BBC News juga memperingatkan bakal datang masa yang diberi nama "Digital Dark Age" atau masa kegelapan dunia digital, sebuah masa depan di mana catatan abad 21 hanya tersisa sedikit.
"Dokumen berformat lawas yang kita telah ciptakan atau tampilkan kemungkinan tidak bisa dibaca oleh peranti lunak versi terbaru karena kompatibilitas terbalik tidak selalu menjamin," ujar lelaki berusia 71 tahun itu.
Cerf juga menyarankan umat manusia agar mulai menyimpan peranti keras dan peranti lunak versi digital ke dalam cloud agar generasi masa depan bisa mengakses data yang sudah lama. Namun, menurutnya versi fisik atau cetakan juga hal baik yang perlu dilakukan.
Cerf dikenal berkat kontribusinya dalam menemukan protokol komunikasi TCP/IP yang memungkinkan sebuah data mengalir dari komputer ke komputer lain lewat koneksi internet. Ini dikembangkan Cerf bersama Bob Kahn sekitar 30 tahun lalu saat ia bekerja di Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang memunculkan internet modern.
(adt)