
Pertama Kalinya, Wi-Fi Publik Hadir di Kuba
Hani Nur Fajrina, CNN Indonesia | Senin, 16/03/2015 12:23 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kuba dikenal sebagai salah satu negara yang tidak terlalu “ramah” pada akses internet. Baru-baru ini, di pusat budaya di Havana, Wi-Fi untuk publik resmi hadir.
Kuba sebelumnya memprioritaskan bandwidth terbatas untuk sekolah-sekolah dan sektor bisnis, ini baru pertama kalinya pemerintah Kuba mengizinkan akses nirkabel Wi-Fi untuk publik secara gratis.
Pusat budaya tersebut dikelola oleh seniman lokal, Kcho. Laporan Associated Press menyatakan, Kcho akan membayar koneksi internet sebesar US$ 900 per bulannya.
"Mahal, tapi manfaatnya sangat besar," ujar Kcho kepada Associated Press. "Saya punya sesuatu yang menakjubkan dan kuat untuk bisa dibagikan kepada masyarakat."
Mantan perdana menteri Kuba, Fidel Castro, turut menghadiri pembukaan pusat budaya yang dikelola Kcho pada bulan lalu.
Wi-Fi publik ini memiliki kecepatan 2 Mbps. Walau terdengar cukup lambat untuk kecepatan umum dari Wi-Fi, hal ini membawa keuntungan besar bagi warga karena populasi di sana masih banyak yang belum terkoneksi dengan internet.
Bulan lalu, penyedia telekomunikasi milik pemerintah, ETECSA sempat mengumumkan rencana untuk tawarkan layanan Wi-Fi di kota terbesar kedua di Kuba, Santiago de Cuba.
Sayangnya, Wi-Fi berbayar yang kabarnya dihargai mencapai US$ 4,5 atau sekitar Rp 59 ribu per jam, bisa menjadi beban tersendiri bagi warga setempat, mengingat kebanyakan di antara mereka hanya berpenghasilan sekitar US$ 20 atau Rp 264 ribu per bulan. (adt)
Kuba sebelumnya memprioritaskan bandwidth terbatas untuk sekolah-sekolah dan sektor bisnis, ini baru pertama kalinya pemerintah Kuba mengizinkan akses nirkabel Wi-Fi untuk publik secara gratis.
Pusat budaya tersebut dikelola oleh seniman lokal, Kcho. Laporan Associated Press menyatakan, Kcho akan membayar koneksi internet sebesar US$ 900 per bulannya.
Mantan perdana menteri Kuba, Fidel Castro, turut menghadiri pembukaan pusat budaya yang dikelola Kcho pada bulan lalu.
Wi-Fi publik ini memiliki kecepatan 2 Mbps. Walau terdengar cukup lambat untuk kecepatan umum dari Wi-Fi, hal ini membawa keuntungan besar bagi warga karena populasi di sana masih banyak yang belum terkoneksi dengan internet.
Bulan lalu, penyedia telekomunikasi milik pemerintah, ETECSA sempat mengumumkan rencana untuk tawarkan layanan Wi-Fi di kota terbesar kedua di Kuba, Santiago de Cuba.
Sayangnya, Wi-Fi berbayar yang kabarnya dihargai mencapai US$ 4,5 atau sekitar Rp 59 ribu per jam, bisa menjadi beban tersendiri bagi warga setempat, mengingat kebanyakan di antara mereka hanya berpenghasilan sekitar US$ 20 atau Rp 264 ribu per bulan. (adt)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
SAFEnet Kritik Aksi Virtual Police Terobos Ruang Privat Warga
Kamboja Bantah UU Jaringan Internet Tiru Gaya Sensor China
Aksi Protes Suu Kyi Reda, Internet Myanmar Tersambung Lagi
Redam Gelombang Protes Suu Kyi, Myanmar Blokir Akses Internet
Nilai Perdagangan RI-Kuba 2020 Melesat Hampir 9 Kali Lipat
LIHAT SEMUA
Drive Pit
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Sebut Netizen RI Paling Tidak Sopan, Akun Microsoft Diserang
Teknologi • 2 jam yang lalu
VIDEO: Melihat Batuan dan Pegunungan Planet Mars
Teknologi 1 jam yang lalu
Mobil Baru Siap Turun Harga, Aturan Relaksasi PPnBM Belum Ada
Teknologi 1 jam yang lalu