Tanpa Google, Pembuat YouTubeForTheBlind Modal Nekat

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 15:29 WIB
Pembuat situs YouTubeForTheBlind.com mengaku belum ada kerja sama dengan Google. Hanya modal nekat untuk membuat layanan bagi tunanetra.
Ilustrasi (Startup Stock Photos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan digital Think.Web bersama Yayasan Mitra Netra yang menjadi otak di balik inisiasi situs YouTubeForTheBlind.com, mengaku belum menjalin kerja sama oleh Google, pemilik YouTube.

"Kami pakai nama 'YouTube' karena video-video yang kami tampilkan di situs kami ini semua mengambil dari YouTube," ujar CEO Think.Web, Ramya Prajna Sahisnu kepada CNN Indonesia di Jakarta, Rabu (18/3).

Ramya menuturkan, Think.Web sudah menghubungi Google Indonesia terkait inisiasi situs ini namun ia mengaku belum ada umpan balik dari sang raksasa teknologi itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, alih-alih menunggu konfirmasi dari Google, Think.Web lantas nekat meluncurkan situs ini secara publik.

"Ya bisa dibilang nekat ya? Hal paling penting di sini adalah layanan yang kami ingin berikan untuk masyarakat penyandang tunanetra. Kami toh hanya memakai nama 'YouTube'nya saja, tidak menggunakan logonya," jelas Ramya lagi.
Saat ditanya apabila suatu saat Google mengetahui hal ini dan tidak suka terhadap pemakaian nama YouTube pada situsnya, Ramya sembari tertawa menjawab, "ya kalau disuruh ganti nama, mau bagaimana lagi?"

Walau begitu, Think.Web tetap akan menerima dengan senang hati apabila ada pihak luar, bahkan Google sekalipun, jika ingin mengajak kolaborasi mengembangkan proyek tersebut.

Sejauh ini, proyek YouTubeForTheBlind belum mengarah pada rencana menghasilkan uang dari layanannya ini. Proyek ini masih berbasis sukarela dari karyawan Think.Web sendiri yang sudah terbentuk sekitar 15 sampai 20 orang.

"Angka kebutaan Indonesia cukup tinggi, sekitar 1,5 persen dari total penduduk. Layanan eperti ini memfasilitasi para tuna netra untuk bisa melakukan hal-hal secara normal layaknya orang biasa. Menurut saya inisiasi ini sangat bagus," tambah Kepala Humas Yayasan Mitra Netra, Aria Indrawati.

Situs YouTubeForTheBlind menggunakan peranti lunak berbasis text to speech dari aplikasi screen reader seperti NVDA untuk mengkonversi tulisan menjadi suara.

Jadi, akan ada penggambaran secara detil mengenai suasana video di tiap jeda dialog dari suara narator agar para tunanetra bisa menikmati video dengan nyaman.


(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER