Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia, negara dengan jumlah penduduk yang besar dianggap pasar yang legit untuk perusahaan ponsel pintar asing. Datangnya dari beragam penjuru, kawasan Asia hingga Eropa semuanya berlomba-lomba mengeruk keuntungan dari pasar lokal.
Memang dari data yang diungkap oleh GfK dan Nielsen, pemilik ponsel pintar di tanah air masih belum tereksplorasi dengan maksimal. Setidaknya baru satu dari tiga penduduk Indonesia yang memiliki ponsel pintar.
Menurut laporan juga, di Indonesia komposisi perangkat genggam di tanah air ini adalah 28 persen merupakan basic phone, 40 persen feature phone dan 31 persen ponsel pintar. Artinya bahkan belum sampai setengah populasi penduduk Indonesia memiliki ponsel pintar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini pula, yang membuat banyak produsen ponsel pintar baru, berbondong-bondong datang ke Indonesia. Mereka mengadu nasib untuk memikat konsumen.
CNN Indonesia mencoba merangkum demografi produsen ponsel pintar asing yang baru menyesaki pasar tanah air. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia.
Belakangan nama produsen ponsel pintar asal Tiongkok menjejali pasar tanah air. Stigma negatif kalau ponsel dari negeri Tirai Bambu mudah rusak coba berlahan dihapus dengan ragam spesifikasi tinggi, harga murah tapi tak murahan.
Di tahun ini, OnePlus mencoba peruntungannya. Di Bulan Februari, Perusahaan teknologi OnePlus resmi memasuki pasar Indonesia melalui produk andalannya yang diberi nama OnePlus One.
Di Indonesia, mereka fokus menjual produk lewat jalur online untuk memangkas biaya distribusi.
OnePlus menarik perhatian konsumen karena pembekalan peranti keras yang mumpuni, seperti prosesor 2.5 GHz Qualcomm Snapdragon 801, RAM 3 GB, kapasitas baterai 3.100 mAh, sokongan koneksi 4G, serta kamera resolusi 13 megapixel dan 5 megapixel untuk kamera depan. Ponsel ini didesain dengan ukuran layar 5,5 inci resolusi 1.920 x 1.080 pixel.
Mereka juga unik dari sisi sistem operasi, karena menggunakan Android yang telah dimodifikasi oleh perusahaan Cyanogen.
Di Indonesia, OnePlus bekerjasama dengan situs jual beli Lazada untuk menjual produk pertamanya seharga Rp 4,5 juta. Produsen ponsel pintar asal Benua Eropa tak ketinggalan berkompetisi di Tanah Air. Salah satunya datang dari Perancis dengan merek WiKo.
Namanya memang asing di telinga pengguna gadget di Indonesia, namun di negaranya sana Wiko mampu menembus papan atas daftar penjualan. Tidak hanya Perancis, Portugal dan Belgia juga kepincur ponsel ini.
Saat datang ke Indonesia, WiKo langsung menggelontorkan enam ponsel pintar sekaligus yang kebanyakan sudah mendukung konektivitas 4G. Keenamnya adalah Wiko Highway 4G, Wiko Getaway, Wiko Rainbow, Wiko Bloom, Wiko Lenny dan Wiko Fizz. Ini adalah nama yang baru saja masuk ke Indonesia. Di masa lalu, perusahaan asal Jerman ini lebih terkenal sebagai pembuat audio. Datang ke tanah air mereka mambawa Soundphone Sonido X1 sebagai ponsel pintar perdananya.
Soundphone ini memiliki kelebihan yang melingkupi Ambient Light Sensor, Auto Beauty, 3-axis Accelerometer, e-Compass, Gyro Sensor, Blaupunkt Audio Player dengan Audio 3-D Sound, suara yang dihasilkan produk ini diklaim sangat jernih.
Baca: Spesifikasi Soundphone Sonido X1"Ini produk smartphone pertama dari Blaupunkt. Namun, kami tetap menonjolkan fitur audio dan video. Lengkap dengan headphone seru BPA-102, paket ini berikan pengalaman audio paling beda," ujar General Marketing Blaupaunkt Indonesia, Julio Sanjaya saat ditemui CNN Indonesia, Rabu (1/4). Keduanya dijual satu paket seharga Rp 4,79 juta.