Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia jasa internet dan multimedia Biznet Networks, mengaku belum memiliki rencana untuk ekspansi bisnis ke Indonesia bagian timur karena mereka fokus pada pembangunan infrastruktur dan pelayanan di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali.
Vice President Marketing Biznet Networks, Yudie Haryanto mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki jaringan kabel serat optik di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali, sepanjang 12.000 kilo meter sebagai jaringan utama.
"Atas dasar itu, kami fokus dulu di wilayah ini. Setelah itu baru menyusul kemudian wilayah yang lain. Yang penting jaringan backbone dulu, kalau ini sudah ada kita cenderung mudah untuk menyediakan layanan," ujar Yudie saat ditemui usai jumpa pers di Jakarta, Rabu (15/4).
Di wilayah yang telah dijangkau Biznet, perusahaan ini menawarkan layanan internet untuk segmen korporasi dan mulai memperluas segmen rumah tangga dengan membudel layanan internet bersama televisi kabel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk segmen rumah tangga, kami fokus ke wilayah yang banyak dibangun perumahan baru. Selagi belum ada jaringan di sana, kami akan bangun jaringan. Ini juga menghindari perang harga," ujar Yudie.
Biznet memutuskan untuk membangun jaringan WiFi di ruang publik di 24 kota. Jaringan ini dibangun di pusat keramaian seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, mini market, hingga kampus.
Indonesia Timur Butuh BroadbandData Asosiasi Penyelenggara Jasa internet Indonesia (APJII) mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia berjumlah 88,11 juta pada akhir 2014. Pengguna internet di Pulau Jawa dan Bali masih mendominasi dengan total pengguna 52 juta.
Kawasan Indonesia timur selama ini belum dipandang sebagai bisnis potensial bagi perusahaan telekomunikasi. Oleh karena itu, masih terjadi kesenjangan ketersediaan akses internet di sana.
Namun, menurut Ketua Umum APJII Semuel Pangerapan, kawasan Indonesia timur mulai menunjukkan potensi karena di sana terjadi penetrasi pelanggan internet yang besar.
Data APJII yang diolah Pusat Kajian Komunikasi, Departemen Komunikasi Universitas Indonesia (Pusakakom UI), mencatat Pulau Sulawesi mengalami penetrasi internet paling tinggi yaitu 39 persen pada akhir 2014, disusul Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua sebesar 35 persen.
Data tersebut menunjukkan permintaan tinggi akses internet broadband untuk Indonesia timur.
Ketua Peneliti survei APJII tahun 2014 dari Puskakom UI, Endah Triastuti, menyarankan pemerintah dan industri untuk menyediakan akses broadband di Indonesia timur. "Sehingga mereka dapat melangsungkan pembangunan tidak hanya di area-area infrastruktur dasar seperti pendidikan," ucap Endah.
Masih menurut data APJII, penetrasi pengguna internet di Pulau Jawa dan Bali tumbuh 35 persen, untuk Sumatera dan Kalimantan masing-masing tumbuh 34 persen dan 28 persen.
(adt/eno)